Liputan6.com, Jakarta Dokter bedah plastik rekonstruksi dan estetika RSPAD Gatot Subroto, Budiman, mengatakan banyak orang Indonesia melakukan operasi memancungkan hidung untuk menunjang penampilannya.
"Kalau dari bedah estetika memang banyak yang melakukan bedah plastik sederhana seperti memancungkan hidung, kemudian kelopak mata," kata Budiaman saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta.
Advertisement
Pada operasi hidung, dokter menggunakan tulang rawan telinga pasien agar hidung bisa mancung, bisa juga dengan menggunakan implan padat. Menurut Budiman, paling baik adalah menggunakan tulang rawan karena berasal dari tubuh si pasien sendiri sehingga lebih aman dan tahan lama.
Jika menggunakan implan, dokter harus memastikan ukuran implan sesuai dengan tulang pasien, bila ukurannya tidak pas maka hidung menjadi miring.
Menurut dia, jika menggunakan cara lain, seperti menggunakan benang atau "filler" (memasukkan cairan ke dalam hidung) dapat membuat upaya memancungkan hidung tidak sempurna atau gagal.
"Kalau menggunakan benang tidak efektif, karena untuk memancungkan hidung harus dengan tiang bukan ditarik. Kalau menggunakan benang itu menarik hidung," kata dia. Apalagi dengan memasukkan cairan ke dalam hidung dengan cara disuntik, hidung malah dapat melebar.
Selain operasi memancungkan hidung dan kelopak mata, banyak juga pasien melakukan bedah yang lebih kompleks seperti "tummy tuck" atau "liposuction" yang berfungsi membuat perut lebih langsing.