Liputan6.com, Jakarta Krisan Valerie Sangari sudah sangat menyukai ilmu astronomi sejak masih kanak-kanak. Pantas apabila calon Paskibraka tingkat nasional 2016 perwakilan Sulawesi Utara berhasil memperoleh nilai kimia dan fisika tertinggi se-SMA Kristen 1 Tomohon.
"Nilai kimia 95 dan fisika 98. Memang dari kecil sudah suka perhitungan mitologi dari perbintangan. Pas masuk SMP, mulai suka sama fisika yang semakin lama dipelajari semakin membuat saya suka," kata Krisan di Lapangan PP-PON Menpora, Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (4/8/2016)
Advertisement
Krisan juga pernah mengikuti Olimpiade Sains (OSN) Fisika mewakili kota Tomohon. Begitu masuk SMA dan harus belajar Kimia, Krisan seperti bertemu laki-laki idaman yang membuatnya jatuh hati. "Ternyata belajar Kimia menyenangkan, jadinya suka. Tapi untuk kimia belum pernah ikut OSN," ujar Krisan.
Kesukaan Krisan akan ilmu Sains berasal kedua orangtua yang menyukai bidang serupa. Kebetulan ayah dan ibu adalah seorang dosen. Ayah dosen perikanan sementara ibu dosen di bidang kehutanan. "Orangtua kebetulan suka Sains, saya jadi terpengaruh," kata Krisan, anak bungsu dari tiga bersaudara.
Krisan sempat terpikir mengikuti jejak kedua orangtua menjadi dosen atau pengajar. Hanya saja dosen menjadi pilihan kedua setelah psikiater. "Lapangan pekerjaan sebagai psikiater masih rendah, khususnya di Tomohon. Kalau misalnya nanti tidak kesampaian, baru jadi dosen. Cuma belum tahu mau jadi dosen apa," kata Krisan yang sering membaca banyak buku tentang mengenali sikap orang dan buku-buku psikologis lainnya.
Krisan yang dipercayai teman-teman di asrama Paskibraka tingkat nasional di Cibubur sebagai Lurah perempuan mengakui sangat senang membaca dan menggambar. Membaca membuat pengetahuannya bertambah dan wawasannya semakin luas, serta menggambar membuatnya jadi lebih kreatif.