Liputan6.com, Yogyakarta - Perwakilan delapan negara Asia dan Afrika mengikuti studi banding ke Posyandu Balita Kunir Putih, RW 13, Malangan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Mereka berasal dari Palestina, Afghanistan, Uganda, Kamerun, Laos, Timor Leste, Vietnam, dan Kenya.
Kunjungan dilakukan untuk melihat implementasi pelaksanaan pelayanan terpadu ibu dan anak di posyandu tersebut.
"Di negara mereka sudah ada konsepnya, hanya saja belum terimplementasi, jadi mereka datang ke sini untuk melihat penerapan di lapangan dan bisa dibawa ke negara masing-masing," ucap Pujiwiyati Rahman selaku Koordinator Posyandu RW 13, di Yogyakarta, Kamis 4 Agustus 2016.
Implementasi yang dimaksud adalah implementasi dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Buku panduan ini berisi tentang tumbuh kembang anak. Serta, pemahaman orangtua dalam mengawal tumbuh kembang si buah hati.
Ia mengungkapkan, posyandunya ditunjuk oleh Pemerintah Daerah istimewa Yogyakarta melalui Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai contoh posyandu yang sudah terintegrasi. Artinya, posyandu bukan hanya melakukan penimbangan bayi dan balita serta memberi makanan tambahan, melainkan juga mengedukasi orangtua tentang tumbuh kembang anak.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan ini, kata dia, rutin dilakukan setiap bulan pada tanggal 5. Selain itu juga ada kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang dilakukan seminggu sekali.
Meskipun demikian, ia tidak menampik posyandunya membutuhkan perbaikan kualitas kader dan administrasi, sehingga manajemen berjalan lebih lancar.
Salah satu perwakilan dari Uganda, Joseph, merasa senang dapat melihat kegiatan di Posyandu RW 13 Malangan dan berharap bisa membawa hal-hal yang baru diamatinya ke negaranya.
Demikian pula dengan Kalima, perwakilan dari Palestina, yang mengaku senang dengan kondisi Posyandu di Yogya. Sebab, meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat secara bersama-sama.