'Lompat, Lompat!'...Evakuasi Emirates Nahas Cuma Butuh 90 Detik

Bagaimana bisa evakuasi Emirates Airlines dilakukan secara cepat di tengah momentum antara hidup dan mati?

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 05 Agu 2016, 10:04 WIB
Tampak pesawat Emirates Airline yang terbakar di Bandara Internasional Dubai, UEA, Rabu (3/8). Pesawat jenis Boeing 777-300 A6-EMW dengan nomor penerbangan EK521 milik Emirates Airline terbakar saat ingin mendarat. (Reuters)

Liputan6.com, Dubai - Instrumen pendaratan yang tak berfungsi, satu mesin copot, asap hitam menerobos kabin, sesaat kemudian Boeing 777 milik Emirates Airlines terjerembab di landasan Bandara Internasional Dubai pada Rabu (3/8/2016).

Tak lama kemudian, kebakaran hebat melanda pesawat Penerbangan EK52 tersebut, disusul ledakan keras.

Hebatnya, 282 penumpang dan 18 awak pesawat berhasil selamat. Mereka berhasil dievakuasi hanya dalam beberapa menit.

Bagaimana bisa evakuasi dilakukan secara cepat dalam momentum antara hidup dan mati?

Kesigapan awak kabin jadi faktor penentu. Mantan pramugrari Emirates mengatakan, pelatihan adalah kunci.

Di Emirates Aviation University, calon awak kabin harus menjalani pelatihan 7 minggu, termasuk dengan simulator gerak untuk semua tipe pesawat yang dipakai Emirates.

"Pelatihan seperti itu mencakup semua hal yang ada dalam bayangan. Kami punya tes tertulis dan praktik di simulator, yang memberi gambaran pada kami segala kemungkinan skenario yang akan terjadi: turbulensi parah, ditching (pendaratan darurat di air), kebakaran kargo, mesin yang terbakar, dan lainnya," kata mantan pramugrari Emirates yang tak disebutkan namanya itu, seperti dikutip dari CNN, Jumat (5/8/2016).

Setelah pelatihan rampung, maskapai juga mewajibkan para stafnya untuk kembali mengulang latihannya setiap tahunnya. Tak hanya itu, awak kabin juga selalu melakukan apel soal keselamatan sebelum terbang, dan secara berkala diberi informasi tentang pembaruan atau perubahan terkait pesawat maupun prosedur.

Merujuk ke insiden di Dubai, mantan pramugari itu mengatakan, para awak kabin pasti menyadari kondisi di luar pesawat. Mereka dilatih untuk memblokade pintu pesawat saat perosotan darurat mengembang.

Setelah perosotan siap, perintah "lompat dan meluncur" akan mereka sampaikan berulang kali, sampai semua penumpang keluar dari pesawat. Para staf, tambah dia, dilatih untuk melakukan semua itu dalam waktu kurang dari 90 detik.

"Sungguh mengesankan...Untuk sebuah proses evakuasi yang efisien, setiap anggota tim pasti sudah siap," kata dia.

Korban Jiwa Bukan Penumpang

Jassim Essa Al-Baloushi meninggal dunia saat menangani insiden kecelakaan pesawat Emirates di Dubai



Rekaman dramatis kondisi di dalam kabin pesawat menunjukkan bagaimana para penumpang melarikan diri dari kapal terbang yang  terbakar. Mereka menggunakan perosotan darurat, lalu berjalan atau lari menggunakan kaki.

Sejumlah penumpang masih sempat mengambil tas dari bagasi kabin di atasnya, sebelum didesak untuk meninggalkan barang bawaannya itu dan melompat.

Suara seorang perempuan yang sedikit panik terdengar -- berteriak pada penumpang untuk meninggalkan barang bawaannya. "Lompat, lompat, lompat!"

Saat para penumpang menanti giliran meluncur, kamera diarahkan ke mesin Emirates yang terbakar.

Seluruh 282 penumpang dan 18 awak kabin yang ada dalam Boeing 777 berhasil dievakuasi. Hanya 13 di antaranya yang mengalami cedera ringan, sebelum pesawat itu meledak di landasan.

Namun, ada korban jiwa yang jatuh. Seorang petugas pemadam kebakaran, Jassim Essa Al-Baloushi (26) meninggal dunia saat berusaha mengendalikan api yang berkobar.

Media pemerintah Dubai mengatakan, korban meninggal dunia, "demi menyelamatkan orang lain."

Jenazah Jassim dimakamkan Kamis pagi di kampung halamannya di Ras Al Khaimah.

"Wajahnya selalu dihiasi senyuman, dalam situasi apapun, baik atau buruk, ia selalu tersenyum," kata sepupu korban, Abdullah Al Baloushi.

Gambar yang diambil dari lokasi kejadian pascaledakan menunjukkan, atap pesawat hangus terbakar. Hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan mengenai penyebab kecelakaan.

Penerbangan EK521 yang terbang dari Bandara Internasional Trivandrum di Thiruvananthapuram, India bersiap mendarat saat kebakaran tiba-tiba terjadi.

Abraham Thomas, salah satu penumpang mengatakan, orang-orang di kabin merasa tercekik saat asap memenuhi bagian dalam kapal terbang.

"Setelah menyentuh landasan, sepertinya pilot mencoba kembali naik. Saya duduk di kursi dekat jendela di sisi kanan. Saat pesawat mendarat, saya melihat mesin copot," kata dia.

"Pesawat terus berjalan di landasan sekitar lima menit, sebelum akhirnya berhenti. Tiba-tiba pintu darurat terbuka dan awak kabin minta semua orang untuk keluar," kata Abraham Thomas yang menumpang Emirates untuk menghadiri sebuah acara pernikahan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya