Siswa Berbaju Adat Sambut Presiden Ukraina di Istana

Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menghampiri dan berbincang dengan para siswa SD ini.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 05 Agu 2016, 17:39 WIB
Anak-anak berbaju daerah berjejer menyambut Presiden Ukraina di Istana Merdeka (Ahmad Romadoni/ Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ada pemandangan berbeda di Istana Merdeka, Jakarta. Puluhan siswa SD berbusana daerah berjajar di depan Istana Merdeka.

Para siswa ini berjajar di depan Istana Merdeka, Jumat (5/8/2016). Selain mengenakan pakaian adat dari seluruh daerah di Indonesia, mereka juga memegang bendera Indonesia dan Ukraina.

Mereka sengaja dihadirkan untuk menyambut kedatangan Presiden Ukraina Petro Poroshenko beserta Ibu Negara Maryna Poroshenko.

Kedatangan Petro dijadwalkan hadir di Istana pada pukul 15.30 WIB. Sebelum tiba, Presiden Joko Widodo menghampiri anak-anak yang berjajar.

Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menghampiri dan berbincang dengan para siswa SD ini. Mereka ditanyai tentang baju daerah yang dikenakannya.

"Ini dari daerah mana? Lampung? Bener," tanya Jokowi.

Iriana yang mengenakan pakaian bernuansa biru pun ikut tersenyum melihat tingkah pola siswa SD yang berasal dari SDN Kenari, Jakarta Pusat.

Seorang anak bahkan tidak tahu dia mengenakan baju adat dari daerah mana saat ditanya Jokowi. Bocah yang mengenakan baju hijau itu pun kelihatan bingung.

"Lho kok enggak tahu dari mana. Coba tanya sama kakaknya yang di belakang," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, tampilan anak-anak mengenakan pakaian adat sangat baik. Selain untuk penyambutan, tampilan ini juga bisa menjadi ajang promosi budaya Indonesia.

"Bagus kan? Bagus dong. Lebih bagus lagi ikut kirab dari Monas sana," kata Jokowi.

Presiden Ukraina tiba di Istana Merdeka (Ahmad Romadoni/ Liputan6.com)

Tak lama kemudian, Presiden Petro datang menumpangi mobil sedang hitam dengan kawalan Paspampres. Pasukan berkuda juga mengawal Petro hingga ke dalam halaman Istana Merdeka. Kedatangannya disambut Jokowi.

Prosesi upacara penyambutan juga dilakukan. Lagu kebangsaan kedua negara dimainkan mengawali proses upacara. 20 kali dentuman meriam pun ikut mengiringi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya