Canggihnya Bra Pemerah ASI Otomatis Buatan Semarang

Bra pemerah ASI otomatis itu dilengkapi sensor.

oleh Yanuar H diperbarui 06 Agu 2016, 19:00 WIB
Menggunakan pompa payudara juga membuat payudara melorot, benarkah?

Liputan6.com, Semarang - Tim mahasiswa dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Jawa Tengah menciptakan alat pemerah air susu ibu (ASI) secara otomatis untuk memudahkan kalangan wanita karier.

"Alat pemerah ASI ini dilengkapi dengan sensor. Jadi bisa menyesuaikan produksi ASI dari tubuh," kata salah satu mahasiswa pencipta alat itu, Kurniawati Puji Lestari di Semarang, seperti dilansir Antara, Jumat 5 Agustus 2016.

Hal itu diungkapkan saat menunjukkan cara kerja alat pemerah ASI otomatis yang dilengkapi bra beserta korsetnya di hadapan Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Mahasiswa semester V Fakultas Teknik Udinus itu menjelaskan, alat tersebut praktis karena perempuan yang sedang dalam masa menyusui tinggal mengenakannya dan sudah dilengkapi bra dan korset.

"Dengan adanya microcontroller, alat ini akan menyesuaikan produksi ASI. Kalau produksi banyak, alat ini memompa lebih cepat, namun kalau produksi ASI sedikit pemompaannya melambat," tutur Kurniawati.

Apabila produksi ASI berhenti, kata dia, alat yang dikerjakan oleh tim beranggotakan lima mahasiswa dalam waktu sekitar tiga bulan itu juga tidak akan bekerja untuk memompa ASI.

"Biaya produksi alat ini sekitar Rp 1,5 juta/unit. Namun kalau diproduksi massal, harapannya bisa kurang dari itu," ujar dia.

Kurniawati dan anggota lain bernama Fitara Maryuana bekerja sama dengan tiga kawannya, yakni Rizki Nur Wahyuni, Muhammad Ilhami, dan R Rizky Riharja menciptakan alat itu karena terinspirasi kesibukan perempuan karier.

"Banyak ibu rumah tangga beralih profesi jadi wanita karier. Mereka jadi jarang memberikan ASI secara eksklusif karena kesibukannya. Dengan alat ini, bisa memerah ASI sembari bekerja," ucap Kurniawati.

Alat yang dinamai 'Portable Pumping Bra' itu juga sudah diuji coba pada lima responden yang semuanya mengakui manfaat alat itu. Pemerah ASI itu kini sedang dalam proses pengajuan hak paten.

Sementara itu Wakil Wali Kota Semarang Hevearita mengapresiasi hasil kreatif lima mahasiswa itu yang bisa membantu perempuan karier dalam memberikan ASI eksklusif.

"Jadi, sambil kerja bisa memerah ASI. Tidak perlu lagi masuk ke ruang laktasi untuk memerah ASI, sebab alat ini juga sudah dilengkapi semacam bra yang bisa dikenakan sehari-hari," kata perempuan yang karib disapa Ita itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya