Nusron Wahid: Pilkada Itu Musim Fitnah, Harus Hati-Hati

Ia menyebut, tebaran kebencian dan fitnah itu ditebar orang yang membenci Ahok karena salah paham.

oleh Muslim AR diperbarui 07 Agu 2016, 03:40 WIB
Nusron Wahid (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk Pilkada DKI 2017, Nusron Wahid mengingatkan para pendukung Ahok untuk mewaspadai fitnah dan sebaran kebencian jelang pilkada.

"Ini pasti ramai sebentar lagi fitnah buat Pak Ahok. Musim pilkada itu musim fitnah, kita harus hati-hati," ujar Nusron Wahid di Jalan Bugis, Kebon Bawang, Jakarta Utara, Sabtu 6 Agustus 2016.

Ia menyebut, tebaran kebencian dan fitnah itu ditebar orang yang membenci Ahok karena salah paham. "Orang ini bermasalah kan ada dua masalah, salah paham atau Ahok pahamnya salah," jelas Nusron.

Kesalahan paham itu, kata Nusron tak baik diteruskan. Ia berencana dan menuntaskan kesalahpahaman itu dengan berkomunikasi ke masyarakat sehingga mendapatkan informasi yang utuh.

"Jadi kita jelaskan, klarifikasi kalau ada hal-hal yang tidak benar dan mengabarkan tentang hal benar supaya masyarakat dapat informasi yang utuh," jelas Nusron.

Nusron mencontohkan masalah kesalahpahaman pada kebijakan aplikasi qlue. Kebijakan ini diprotes oleh ketua RT dan RW di DKI Jakarta. Padahal, kata dia, keinginan Ahok bukanlah ingin menyingkirkan para ketua RT dan RW tapi ingin mempermudah pekerjaan mereka.

"Misal masalah RT/RW diwajibkan untuk qlue kasih laporan, ya kan barang bagus. ini namanya RT/RW harus memonitor sekitarnya dong. Itu kan pola komunikasi yang bagus. Karena ada kejadian di lapangan, dilakukan lewat qlue, langsung ditanggapi direspon oleh pemerintah," kata dia.

Nusron juga menjelaskan tentang siapa yang akan menjadi pasangan Ahok di pilkada nanti. "Kalau wakil nanti diserahkan ke Pak Ahok, bukan ke partai," ujar Nusron Wahid.

Nusron enggan menjelaskan hasil lobinya dengan PDIP. Politikus Golkar ini mengelak jika pertemuannya dengan PDIP membahas soal dukungan pada Ahok "PDIP urusan dia, jangan tanya saya. Kalau saya ketemu PDIP, ya ketemu ngomong yang lain," kata Nusron.




Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya