Liputan6.com, Rio de Janeiro - Lifter puteri, Sri Wahyuni mempersembahkan medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade 2016. Dia berhasil merebut perak di kelas 48 kg dengan total beban 192 kg.
Bagi Yuni, ini sejarah dalam kariernya. Berstatus sebagai debutan di Olimpiade, dia berhasil membawa pulang medali. Dia mengikuti jejak mantan lifter wanita Indonesia, Lisa Rumbewas yang meraih medali perak di Olimpiade. Lisa mendapatkan dua medali perak di Olimpiade 2000 dan 2004.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah wawancara dengan reporter SCTV, Carlos Pardede di Rio de Janeiro, Brasil, Sri Wahyuni mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia.
"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya," ujar Yuni sembari menunjukkan kalung medali perak.
Medali emas jatuh ke tangan lifter Thailand, Sopita Tanasan yang berhasil mengangkat angkat dengan total 200 kg. Medali perunggu direbut atlet jepang, Hiromi Miyake melakukan total angkatan 188 kg pada final kelas 48 kg.
Bonus besar menanti Yuni setelah meraih medali perak. Pemerintah melalui Kemenpora menjanjikan bonus Rp 2 miliar kepada atlet peraih medali perak di Olimpiade.
Ini adalah medali perak kedua yang diraih Yuni di pentas internasional. Sebelumnya, dia menyabet gelar medali perak dari cabang olahraga angkat besi kelas 48 kilogram di ajang Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.