Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita melakukan blusukan pertamanya ke Pasar Modern BSD, Tangerang, Minggu Pagi (7/8/2016). Kunjungan kerja ini didampingi jajaran pejabat Kementerian Perdagangan serta Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Mendag Enggar berkeliling Pasar Modern BSD selama kurang lebih satu jam. Dia bersama Airin mengunjungi lapak beberapa pedagang daging sapi, sayur mayur, ayam, ikan, kue tradisional dan sebagainya.
Advertisement
Enggar pun menyempatkan berbincang dengan pedaagang-pedagang tersebut. Di antaranya pedagang daging sapi, Ricky (30). Dia mengeluhkan harga daging sapi yang masih tinggi sebesar Rp 130 ribu per Kg. Daging ini berasal dari sapi impor Australia.
"Daging sapi masih dijual seharga Rp 130 ribu per Kg karena karkas dari pejagalan harganya Rp 88 ribu-Rp 90 ribu per Kg, jadi kita susah menjualnya di bawah harga Rp 100 ribu per Kg. Tolong Pak Mendag diturunkan harga karkas dari pejagalan," pinta dia kepada Enggar.
Sementara itu, saat berada di lapak daging ayam, Mendag Enggar bertanya-tanya seputar harga. Disebutkan pedagang daging ayam, Effendi (46) asal Banyuwangi, harga daging ayam sudah stabil di kisaran Rp 35 ribu per ekor.
"Harga daging ayam turun Pak Mendag dari Rp 38 ribu-Rp 40 ribu per ekor di 4 hari lalu, sekarang Rp 35 ribu per Kg. Pas Lebaran mencapai Rp 40 ribu-Rp 45 ribu per ekor," kata Effendi menjawab pertanyaan Enggar.
Dari hasil blusukannya, Enggar mengungkapkan beberapa hal. Pertama, bangunan Pasar Modern BSD sebagai pasar tradisional sangat bersih sehingga dia memutuskan pasar ini akan menjadi benchmark dari pasar tradisional lain yang dikelola pemerintah.
"Saya sudah minta pihak BSD untuk membantu kita untuk memberikan desain lengkap dan detail engineering-nya dengan beberapa tipe. Dalam waktu singkat, mereka akan mengirimnya dan kita akan berdiskusi, karena pemerintah kan juga sudah punya desain, jadi ini masukan berharga," jelasnya.
Kedua terkait harga-harga kebutuhan pokok. Enggar mengaku, masih ada yang mengalami kenaikan, meskipun harga daging ayam dan bawang merah sudah turun. Artinya, sambung dia, permasalahan ada di rantai pasokan yang menyebabkan harga melambung.
"Memotong mata rantai itu tidak murah. Kita ingatkan pedagang kalau untung berlebihan, mereka harus menguranginya. Kita juga harus memprioritaskan produk lokal dibanding impor dengan memperhatikan keseimbangan suplai," paparnya.
Dia menargetkan terjadi penurunan harga bahan pangan dalam waktu dekat, atau minimal harga-harga bergerak stabil sehingga membantu daya beli masyarakat. "Ketiga, di pasar ini ada timbangan. Jadi konsumen bisa menimbang barang belanjaannya apakah sudah sesuai, sehingga tidak merugikan masyarakat dengan segala bentuk kecurangan," pungkas Enggar.