Liputan6.com, Jakarta - Skandal foto-foto telanjang Melania Trump berbuntut panjang. Belakangan istri calon presiden Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik, Donald Trump, itu diduga melanggar hukum keimigrasian menyusul ketidaksesuaian antara pernyataannya dan fakta yang ada.
Melania mengaku, ia masuk ke Negeri Paman Sam pada 1996. Pernyataannya itu cukup mengejutkan mengingat dalam buku autobiografinya terungkap fakta yang berbeda.
Advertisement
Hal ini menambah deretan kontroversi terkait Melania setelah tudingan plagiat yang juga dialaminya. Artikel tentang kisah lain di balik foto-foto syur Melania ini menjadi sorotan pembaca kanal Global Liputan6.com edisi Minggu (7/8/2016) pagi.
Dua kabar lainnya yang juga menarik minat pembaca adalah empat orang yang mencuri perhatian di pembukaan olimpiade dan 500 ribu pecandu narkoba menyerahkan diri di Filipina.
Berikut Top 3 Global Selengkapnya:
1. Foto Telanjang Melania Trump Ternyata Menguak Fakta Lain...
Kepada CNN, Melania mengaku bahwa ia datang ke AS, tepatnya New York pada 1996. Ini memunculkan pertanyaan apakah ia melanggar aturan visa mengingat penulis autobiografi Melania Trump: The Inside Story, Bojan Pozar, menyebutkan sejumlah foto 'panas' yang beredar itu diambil di New York pada 1995.
Ibu dari Barron Trump itu telah membantah melanggar hukum imigrasi AS.
"Saya terbang ke Slovenia setiap bulan untuk mendapatkan cap lalu kembali. Aku mendaftar untuk mendapatkan kartu hijau dan setelah beberapa tahun, mengajukan aplikasi sebagai warga negara AS," ujarnya.
2. Ini 4 Orang yang Paling Mencuri Perhatian di Pembukaan Olimpiade
Pembukaan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, tetap berlangsung gegap gempita di tengah krisis ekonomi dan politik yang menghantui Negeri Samba. Setidaknya terdapat empat orang yang disebut paling mencuri perhatian dalam pembukaan pesta olahraga paling bergengsi itu.
Mereka adalah supermodel, Gisele Bundchen, atlet asal Tonga, Pita Nikolas Taufatofua, presiden sementara Brasil, Michel Temer, dan legenda sepakbola dunia, Pele.
3. Perang Narkoba Presiden Filipina: 500 Ribu Pecandu Serahkan Diri
Presiden Filipina Rodrigo Duterte bergeming dengan banyaknya intervensi terhadap gayanya dalam memberantas narkoba. Sejak mengumandangkan kampanye pemberantasan barang haram itu, terdapat sekitar 500 ribu pecandu narkoba dan para drug pushers--mereka yang mendorong orang lain menggunakan obat-obatan terlarang atau pengedar narkoba--menyerahkan diri pada aparat.
Ia juga menegaskan akan mengungkap sejumlah nama pejabat yang masuk terlibat bisnis narkoba.
"Ini adalah tugas suci saya untuk masyarakat. Saya akan membeberkan nama-nama wali kota, seorang anggota Kongres, dan polisi yang terlibat," kata dia.
