Liputan6.com, Cirebon - Kakek Ambari (96) yang menabung sejak usia 30 tahun demi bisa menunaikan ibadah haji mendapat perhatian khusus keluarganya. Agenda utama pihak keluarga adalah memulihkan kesehatan kakek Ambari dan mencari bekal uang saku.
Kegigihan dan niat sang kakek menabung sejak zaman penjajah itu menginspirasi serta memotivasi seluruh anggota keluarga untuk memberi perhatian khusus. Terlebih, saat pihak keluarga mengetahui sang kakek sudah masuk dalam daftar tunggu haji sejak tiga tahun lalu.
Warga Kelurahan Pelandakan, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon yang akan berangkat ke tanah suci pada 1 September 2016 itu dalam masa pemulihan akibat sakit kelenjar prostat yang dideritanya. "Kakek lagi dalam proses pemulihan dari sakit kelenjar prostatnya dua tahun lalu," kata cucu samping sang kakek, Mukhtar, Minggu (6/8/2016).
Dia mengatakan, dua tahun lalu sang kakek yang menabung selama 66 tahun itu sempat dilakukan operasi. Sang kakek juga sempat dipasang alat bantu selang di alat vitalnya.
"Setelah operasi Alhamdulillah kondisinya semakin membaik bahkan sudah lepas selang juga," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Pihak keluarga mengaku sempat pesimistis dengan kondisi kakek yang sakit namun mendapat kesempatan berangkat ke Mekah untuk naik haji. Beruntung, KBIH memberikan prioritas kepada kakek pensiunan buruh tani itu berangkat haji dengan didampingi anaknya Asrifah.
Kakek pun berhasil melewati berbagai tahapan tes terutama kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci. Sejak pengumuman daftar tunggu haji kepada kakek Ambari keluar, pihak keluarga memperketat jadwal aktivitasnya. "Pagi sampai siang aktivitas di rumah. Jam 14.30 sampai sore jam 16.00 kakek harus istirahat. Keluarga juga berupaya memenuhi kebutuhan untuk kesehatan kakek," ujarnya.
Selain kondisi kesehatan, pihak keluarga juga masih memikirkan perbekalan yang dibawang sang kakek selama di Makah. "Buat syukuran juga kami belum bisa ajak semua warga karena kondisi keuangan sang kakek. Kami terus berupaya mencari cara agar kakek punya pegangan uang saat di Mekah," tuturnya.
Kakek Ambari sejauh ini terus mengucapkan syukur atas kesempatannya berangkat ke tanah suci untuk melakukan ibadah haji.
Tubuhnya yang sudah renta, tidak mematahkan niat kakek untuk menunaikan ibadah haji. Keinginannya untuk berangkat ke tanah suci itu tertanam sejak kakek Ambari Bin H Ahmad berusia 30 tahun.
Sang kakek berinisiatif membuat celengan sendiri dari kaleng biskuit yang dia patri sendiri. "Saya sejak jaman presiden Soekarno masih muda sudah nabung. Sambil ikut berperang saya juga menyempatkan diri menabung. Kalau ada penjajah Belanda celengan saya pendam di tanah lalu saya pergi berperang dan malamnya saya ambil lagi kalau kondisi sudah aman," ingatnya seperti yang pernah diberitakan beberapa waktu lalu.
Semangat kakek Ambari berjuang merebut kemerdekaan melawan penjajah sambil mengumpulkan uang untuk naik haji terbilang sangat menyentuh benak. Kakek Ambari berjuang demi membela negara Indonesia itu dilakukannya dengan ikhlas.
Dia mengaku tidak mau menerima sepeserpun uang jasa dari pemerintah atas perjuangannya membela negara. "Saya ikhlas bela negara. Waktu muda saya tidak ikut wajib militer hanya petani biasa yang siap bertempur melawan penjajah ketika diserang ataupun menyerang," katanya.