Liputan6.com, Padang - Keindahan kawasan wisata Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat makin diakui. Menteri Pariwisata Arief Yahya sampai menyebutnya dengan Raja Ampat-nya Sumatera.
Dari puncak Mandeh, pengunjung bisa melihat onggokan Pulau Traju, Sironjong Besar, dan Sironjong Kecil, Pulau Setan, hingga Pulau Cubadak. Ke arah utara kawasan tersebut, pengunjung bisa menikmati gugusan pulau yang terlihat melingkar seperti Pulau Pagang, Pulau Marak yang berdampingan dengan Sikuai, serta Pulau Bintangor.
Berpaling ke arah berlawanan, pengunjung disajikan dengan keindahan tanjung dengan riak air yang ringan ibarat sebuah danau. Keindahan ini yang membuat Menteri Arief Yahya berulang kali megunjungi kawasan tersebut. "Saya sudah empat kali berkunjung ke sana," kata Arief sebelum membuka even Tour de Singkarak 2016, Jumat 5 Agustus 2016.
Arief Yahya menyempatkan diri berkunjung ke kawasan Mandeh usai penandatangan nota kesepahaman mendorong pembiayaan pembangunan homestay di kawasan tersebut. Salah satu bank nasional sepakat mendorong pembiayaan untuk pembangunan 100 homestay di kawasan wisata Mandeh.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Arief, Mandeh akan menjadi proyek percontohan pengembangan kawasan wisata di Sumbar. Mandeh potensial dikembangkan sebagai kawasan wisata meningat luas kawasan yang berjarak sekita 56 kilometer dari Kota Padang tersebut mencapai 18.000 hektare.
Selain Mandeh, dia menambahkan, Pantai Carocok Painan yang lebih dulu menggeliat, memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Pantai Carocok juga memiliki potensi alam menarik perpaduan Bukit Langkisau yang terkenal dengan paralayangnya dan wisata pantai bagi kalangan keluarga. Keindahan Pulau Batu Kereta dan Pulau Cingkuak dengan pasir putihnya, menjadi daya tarik tersendiri. .
Menteri Arief menantang kepala daerah untuk bergerak cepat membangun kawasan tersebut. Saat ini, pemerintah daerah juga tengah menyiapkan infrastruktur jalan sepanjang 42 kilometer untuk mencapai kawasan wisata Mandeh.
Pegiat pariwisata Nofrins Napilus menyatakan Mandeh layak dikembangkan menjadi kawasan wisata dengan luasnya lahan yang dimiliki kawasan tersebut. "Untuk Sumatera (Mandeh) emang paling lengkap dengan kombinasi darat, pulau, dan keindahan bawah lautnya," ujar Nofrin.
Dia mengatakan pengembangan kawasan wisata Mandeh memerlukan regulasi berupa peraturan daerah sehingga mendorong investor besar bisa ambil bagian.
"Karena satu-satunya daerah di Sumbar saat ini yang paling memungkinkan dikembangkan jadi kawasan khusus dan cukup luas hingga 400 hektare di satu lokasi, ya, di kawasan Mandeh," ujarnya.
Hanya, menurut dia, kawasan Mandeh punya identitas tersendiri. "Uda gak setuju pakai istilah Raja Ampat."