Liputan6.com, Xunantunich - Para arkeolog telah menemukan makam kerajaan milik 'dinasti ular' berusia lebih dari seribu tahun, yang berisi harta karun, hieroglif, dan jasad manusia.
Hal tersebut ditemukan setelah peneliti mengekskavasi reruntuhan Xunantunich, sebuah kota kuno di Belize yang dulunya merupakan rumah bagi bangsa Maya -- bangsa yang mengembangkan peradaban Mesoamerika dan terkenal atas naskah hieroglif canggih serta arsitektur indahnya.
Advertisement
Dikutip dari Independent, Senin (8/8/2016), Xunantunich memiliki luas sekitar 1,6 kilometer persegi dan berisi banyak struktur, termasuk kuil dan istana. Makam kerajaan yang ditemukan di tangga tengah sebuah bangunan besar, dinilai merupakan yang terbesar pada jenisnya.
Hal paling menarik bagi arkeolog adalah makam tersebut dibuat secara sengaja, di mana ini jarang dilakukan pada periode itu.
"Tampaknya kuil ini sengaja didirikan untuk melindungi makam. Hal ini bukan menjadi khas arsitektur Maya kuno," jelas arkeolog, Jamie Awe.
Jasad manusia yang ditemukan di dalam makam, digambarkan oleh Awe sebagai sosok pria yang atletik dan cukup berotot. Saat ini analisis forensik sedang membangun informasi lebih rinci, termasuk mengetahui usia dan penyebab kematian.
Para arkeolog juga menemukan 36 bejana keramik, 13 pisau batu obsidian, tulang rusa dan jaguar. Temuan tersebut juga akan diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya petunjuk lebih lanjut dalam memahami kehidupan peradaban Maya.
'Dinasti ular' dikenal akan lambang kepala ular dan tersohor pada Abad ke-7 menyusul serangkaian penaklukan yang mereka lakukan.
Penemuan tersebut diharapkan dapat memajukan pemahaman yang lebih besar atas 'Dinasti ular' dan peradaban Maya.