Liputan6.com, Jakarta - Kendala pada ban belakang membuat pembalap Yamaha Traxx-D TJM Bien Racing, Immanuel Pratna gagal merebut podium di race 2 kelas Asia Production 250 (AP250) Asia Road Racing Championship (ARRC) di Sirkuit Sentul, Minggu (7/8/2016). Padahal pembalap yang sempat berguru kepada Valentino Rossi ini nyaris rebut podium 3.
Baca Juga
- 4 Wanita Perkasa Indonesia yang Sumbang Medali dari Angkat Besi
- Dewi Yuliawati Siap Habis-habisan di Olimpiade
- Sri Wahyuni Raih Perak, Menpora: Rp 2 Miliar Menjadi Milikmu
Advertisement
Saat menikung di tikungan terakhir sirkuit setul, ban belakang motor Immanuel tampak goyang. Ini membuat pembalap muda ini harus puas merebut posisi empat race 2 kelas AP250 di ARRC.
"Ban belakang mulai habis saat masuk tikungan terakhir. Saat itu, motor mulai goyang dan bergeser. Sayang sekali itu terjadi di saat krusial.Saya hanya terpaut 0,0058 detik saja," katanya kepada wartawan.
Akibatnya, Immanuel harus rela posisinya disalip pembalap asal Jepang, Yusuke Nakamura yang rebut podium 3.Di race 1, Immanuel juga gagal podium karena berada di posisi 5.
Race 2 kelas AP250 sendiri dimenangkan oleh pembalap asal Thailand Apiwat Wongthananon dari Yamaha Thailand Racing. Dia mencatatkan waktu terbaik 21 menit 51,097 detik.Disusul posisi dua oleh pembalap asal Jepang, Takehiro Yamamoto.
Sedangkan murid Rossi lainnya dari Indonesia, Galang Hendra juga tak raih hasil bagus di race 2 AP250.Setelah gagal finis di race 1 pada Sabtu, pembalap Yamaha Racing Indonesia ini hanya mampu finis di posisi ke-7 pada Race 2.
"Hari ini saya bisa finis, tapi motor tidak bertenaga. Saya berharap bisa meraih hasil lebih bagus di seri 5 di India Oktober mendatang," katanya.
Kelas AP250 di Sentul menjadi milik pembalap asing. Dari dua race, pembalap Indonesia kesulitan untuk mendapatkan podium. Cuaca panas di Sentul selama dua hari menjadi kendala tersendiri.
Galang Hendra yang sempat cetak rekor di latihan juga tak bisa berkutik menghadapi ganasnya persaingan utamanya dari pembalap Jepang dan Thailand. Setelah mengalami kerusakan di mesin pada race 1, perbaikan di race 2 juga belum mampu mengantarkannya rebut podium.