Liputan6.com, Serang - Gubernur Banten Rano Karno akan segera meluncurkan Bank Banten pada Oktober 2016. Kepemilikan bank yang sebelumnya bernama Bank Pundi itu pun beralih ke pemerintah provinsi Banten.
"Sudah berjalan akuisisinya, sudah bisa berubah nama jadi Bank Banten. Soft launching saya ingin pas HUT Banten 4 Oktober, tapi operasional bank harus berjalan. Jadi kita bikin saja open launching. Kita lihat nanti," kata Rano Karno, di Serang, Senin (8/8/2016).
Bahkan kantor pusat Bank Pundi yang berada di Jakarta pun akan beralih ke Serang sebagai Ibu Kota Provinsi setelah proses akuisisinya berjalan sempurna dengan memiliki saham mayoritas. "Karena kantor pusat harus pindah ke Banten. Tapi tidak bisa dipindah secara langsung," ujar dia.
Baca Juga
Advertisement
Rano Karno menjelaskan, pihaknya juga sudah menjelaskan mengenai modal Bank Banten kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pemerintah provinsi kota Banten juga akan memindahkan simpanan keuangan daerah Rp 1 triliun dari bank BJB ke bank Banten.
"Saya lapor ke OJK soal modal, mereka sudah tahu modal yang di setor total Rp 950 miliar. Kita punya share saham dari BJB ada Rp 130 miliar. Ada dividen sekitar Rp 300 miliar sekian, ada deposito Rp 1 triliun sekian. Kapan dipindah? Gubernur punya kuasa. Peralihan kasda (Kas Daerah) harus ada SK Gubernur, ketika semua sistem sudah siap," ujar dia.
Selain itu, Bank Pundi yang kini telah berubah menjadi Bank Banten dan memiliki 165 Kantor Cabang Pembantu (KCP) di seluruh Indonesia, akan bertambah jumlahnya dengan dibukanya KCP di delapan kabupaten dan kota di Provinsi Banten.
"Cabang kita ada 165, meski di Banten tidak terlalu banyak. Tapi kita fokus di delapan kabupaten dan kota, itu syarat mutlak. Fokusnya sekarang Bank Banten harus besar di Banten dulu," ujar dia. (Yandhi D/Ahm)