Bila PDIP Gabung, Ahok Ingin Duet Lagi dengan Djarot

Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ingin mengulang kembali kerja samanya dengan Djarot Syaiful Hidayat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 08 Agu 2016, 11:43 WIB
Ahok dan Djarot Saiful Hidayat berjabat tangan usai acara pelantikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Jakarta, Rabu (17/12/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok hingga kini belum mengetahui siapa yang akan mendampinginya untuk maju Pilkada DKI 2017. Namun, kata Ahok, tiga partai politik (parpol) pendukungnya yakni Nasdem, Hanura dan Golkar menyerahkan pilihan kepadanya.

"Sementara kan kita belum tahu (cawagub). Tiga Partai sih tetap ngomong terserah saya. Tapi mereka lebih cenderung ya tidak usah nambah partai (pendukung) lagi. Tiga sudah cukup kok," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (8/8/2016).

Menurut Ahok, partai pendukungnya sudah mengetahui sejak awal Ahok siap maju Pilkada DKI dengan atau tanpa dukungan parpol.

"Mereka (tiga parpol) juga tahu, saya sih oke saja. Mau tambah partai tidak masalah. Orang saya independen saja berani kok sendiri, enggak ada partai juga oke. Nah, sekarang tiga partai komitmen mau ngusung saya, ya sudah, kalau yang mau ikut (dukung) ya silakan, kalau enggak mau ya... saya sudah bilang sama tiga partai-partai ini, "Eh gua enggak mau keluar duit ya! Lu enggak usah bikin acara macem-macem lho'," kata Ahok.

Meski belum memutuskan siapa yang akan menjadi cawagubnya, Ahok menyebut apabila PDIP ingin bergabung dengan dirinya, dia akan kembali memilih Djarot Saiful Hidayat untuk menjadi pasangannya.

"Kalau PDIP mau gabung, kita harus hargain Pak Djarot yang sudah bareng. Istilahnya, teman-teman Pak Djarot, dulu kamu ngotot pilih Djarot. Sebetulnya PDIP itu (2014) bukan mau Djarot, mau Boy Sadikin," pungkas Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya