Liputan6.com, Malang - Dalam suatu portofolio sepeda motor, terdapat beberapa model yang mengusung mesin sejenis. Perbedaan hanya pada desain maupun karakter performa yang dihasilkan.
Honda contohnya, pabrikan berlogo sayap mengepak ini di Indonesia memiliki empat model sepeda motor dengan mesin tegak 150 cc, yakni Supra GTR 150, Sonic 150R, CB150R, serta CBR150R. Cara ini sebenarnya menjadi bentuk efisiensi dalam produksi.
Baca Juga
Advertisement
"Sekarang ada common-isasi, bahkan satu mesin untuk semua. Itu menjaga lebih gampang (penyediaan komponen). Nambah model atau facelift tapi basis mesin terdahulu bisa menghemat biaya produksi, yang ujung-ujungnya efisiensi," tutur Agustinus Indraputra, selaku General Manager Planning Analysis PT Astra Honda Motor (AHM) beberapa waktu lalu.
Strategi ini pada akhirnya memudahkan pengguna sepeda motor yang bersangkutan mencari suku cadang. Selain itu, bengkel maupun toko penyedia spare part juga tidak kesulitan dalam pengadaan komponen untuk beberapa model tertentu.
"Orang kalau berganti part malah takut. Ini dengan mesin yang sama, part yang sama, itu suku cadangnya makin melebar dan makin gampang. kalo diubah, bingung lagi bengkel-bengkel atau toko spare part stok lagi barangnya," tutur Indra.
