Siswi SMP di Tangerang Menangis Kedapatan Simpan Video Porno

Belasan pelajar yang terjaring tersebut selanjutnya diserahkan kepada Dinas Pendidikan guna pendataan.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 08 Agu 2016, 15:00 WIB
Jumlah penonton video porno yang menggunakan perangkat smartphone disinyalir terus meningkat

Liputan6.com, Tangerang - Seorang siswi SMP di Tangerang tidak kuasa menahan tangis di hadapan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Sebabnya, siswi tersebut kedapatan menyimpan video porno di dalam telepon genggamnya.

Temuan itu didapati saat petugas Satpol PP Kabupaten Tangerang menggelar razia di kawasan Mardigrass, Citra Raya, Kecamatan Panongan, Tangerang, Banten, Senin (8/8/2016).

Siswi berkerudung itu sempat mengelak ketika handphonenya diperiksa petugas. "Itu saya enggak tahu, Pak, kenapa ada video itu di hape saya," ujar dia menangis sesegukan.

Dia terus mengelak bila dialah yang menyimpan beberapa video porno tersebut. Siswi tersebut tidak sendirian di saat jam sekolah. Dia terjaring bersama teman lelakinya dan mengaku tidak dapat masuk sekolah karena kesiangan.

"Kesiangan, Pak, saya enggak boleh masuk sekolah," kata siswi tersebut sembari mengusap air matanya.

Tidak hanya sepasang pelajar tersebut, belasan pelajar dari salah satu SMK di Tangerang ikut terjaring razia. Salah satu dari mereka kedapatan menyimpan situs porno di handphone miliknya.

Petugas Satpol PP lalu memberikan hukuman tambahan berupa push up serta melafalkan Pancasila bagi pelajar yang kedapatan menyimpan situs porno. Selanjutnya para pelajar tersebut dibawa ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang untuk didata.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Teteng Jumara menjelaskan, razia merupakan kegiatan rutin yang digelar bersama Satpol PP, Polresta Tangerang, TNI dan Dinas Pendidikan. Selain pendataan, pihaknya akan melakukan pemanggilan kepada pihak sekolah.

"Kita akan panggil pihak sekolah, untuk melakukan pembinaan kepada sekolah dan menjemput para pelajar ini. Kita juga membuat surat pernyataan kepada pelajar untuk tidak mengulanginya lagi," kata Teteng.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya