7 Parpol Bentuk Koalisi Kekeluargaan di Pilkada DKI

Tujuh parpol yang tergabung dalam koalisi kekeluargaan adalah PAN, PDIP, Gerindra, Demokat, PKB, PKS, dan PPP.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 08 Agu 2016, 16:18 WIB
(Ki-ka) Tujuh Ketua DPW DKI Jakarta dari Partai Demokrat, PKS, PDIP, PAN, Partai Gerindra, PPP dan PKB sepakat membentuk Koalisi Kekeluargaan untuk menghadapi Pilgub DKI 2017, dalam pertemuan di Jakarta, , Senin (8/8). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Tujuh partai politik akhirnya sepakat membentuk koalisi baru untuk mengusung calon gubernur yang akan menjadi lawan Ahok di Pilkada DKI 2017. Koalisi gemuk tersebut dinamai koalisi kekeluargaan.

Tujuh parpol tersebut adalah PAN, PDIP, Gerindra, Demokat, PKB, PKS, dan PPP. Ketujuh parpol yang diwakili petinggi masing-masing partai bertemu membahas koalisi tersebut hari ini di Restoran Bunga Rampai Jakarta.

"Ini pertemuan koalisi kekeluargaan. Koalisi kekeluargaan dari tujuh partai yang ada. Kami menyebut koalisi kekeluargaan dan sudah menghasilkan pertemuan, sudah menghasilkan hasil yang baik," ungkap Ketua DPW PAN Eko Patrio, Senin (8/8/2016).

Adapun Plt Ketua DPP PDIP Bambang DH, yang juga hadir dalam pertemuan itu mengungkapkan, koalisi 7 parpol itu disebut koalisi kekeluargaan karena benar-benar kekeluargaan.

"Musyawarah tadi yang penuh keakraban dan kekeluargaan, kami bisa sampai satu titik temu. Tidak bicara orang per orang, tapi kriteria, seperti apa pemimpin Jakarta yang akan diperjuangkan. Mudah-mudahan pilihan ini menggambarkan apa yang selama ini dicita-citakan, setelah sekian waktu warga Jakarta menyaksikan kiprah pemimpinnya," papar Bambang.

Ia pun menegaskan kalau ketujuh parpol belum menentukan nama akan mengusung siapa. Karena yang ditentukan dan disepakati adalah soal kriteria calon pemimpin Ibu Kota.

"Kami sepakat memberi kriteria, pemimpin yang arif, bijaksana, santun, etika, bersih, dan cerdas. Itulah kriteria yang berhasil kami sepakati dari tujuh parpol. Mudah-mudahan bisa membantu masyarakat. Ini loh pemimpin yang bisa mengayomi," ucap Bambang.

Dia pun berharap dengan terbentuknya koalisi kekeluargaan tidak akan menimbulkan suasana gaduh politik apalagi jelang Pilkada DKI Jakarta.

"Ke depan tidak ada suasana gaduh, Jakarta sebagai ibu kota dapat ditinggali dengan suasana kondusif dan menjadi contoh pembangunan daerah lain. Itulah yang kami sepakati dalam musyawarah tadi," pungkas Bambang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya