Liputan6.com, Jakarta - Mendadak lemas namun tidak terpikir untuk berontak. Mungkin itu yang dirasakan Risky, bocah yang terjebak dalam mobil hingga akhirnya meregang nyawa.
Minibus yang terparkir di lapangan bekas arena bulu tangkis menjadi saksi bisu, detik-detik bocah tujuh tahun itu mulai kehabisan napas.
Warga belakang Pasar Ciplak, Jalan Pancawarga I, Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur pun geger dengan penemuan jasad Risky, yang sudah dalam keadaan menghitam itu.
Sebelum ditemukan meninggal dalam mobil, Risky yang mengenakan kaos kuning itu sudah hilang selama lima hari. Keluarga tidak menyangka, bocah yang mengidap keterbelakangan mental itu ternyata tak jauh-jauh pergi dari mereka.
Berawal dari niat Sugiyono yang hendak memanaskan mobilnya untuk mengajak keluarganya jalan-jalan di Ibu Kota. Namun, setelah membuka pintu mobil Toyota Avanza B 2756 TKB itu, tiba-tiba bau menyengat menyeruak keluar.
Sugiyono pun kaget mendapati sumber bau busuk itu, yang ternyata berasal dari jasad bocah laki-laki yang berada di belakang kursi pengemudi.
Sugiyono pun bergegas memberitahu warga sekitar dan melaporkan ke kepolisian. Dia tidak menyangka, mobil yang baru dibelinya dan didaftarkan sebagai taksi online itu, menjadi lokasi kematian Risky.
"Kami menduga korban tewas sejak beberapa hari lalu. Karena kondisi jasadnya sudah sangat mengkhawatirkan," ujar Kapolsek Metro Jatinegara Komisaris Suwanda di Jakarta, Minggu 7 Agustus 2016.
Warga sekitar, Elly Haryanti, menuturkan Risky memang menderita down syndrom dan kerap masuk sesuka hatinya ke mobil warga yang terparkir di lapangan itu.
Namun sepengetahuan Elly, bocah yang berusia tujuh tahun itu sudah biasa bermain di lapangan dan diawasi orangtuanya.
"Dia memang suka masuk-masuk mobil pas enggak dikunci. Ya kayak pas manasin mobil gitu atau yang punya baru pulang. Kalau ketahuan biasanya disuruh keluar. Hayo sana-sana, gitu. Kaget juga. Ibunya juga sampai pingsan," ujar dia.
Perempuan 49 tahun itu menduga, Risky memasuki mobil melalui pintu belakang tanpa sepengetahuan pemilik mobil. Setelah pintu terkunci, mobil pun dibungkus dengan pelindung mobil.
"Dia itu enggak bisa ngomong juga, keterbelakangan juga. Jadi pas di dalem pasti diem aja dia. Enggak berontak. Polisi forensik yang meriksa tangannya aja bilang enggak ada tanda dia berontak dari dalam. Tangannya masih halus," papar Elly.
Perempuan berjilbab itu berharap, kejadian seperti itu tidak terulang lagi dan menimpa anak-anak keterbelakangan mental lainnya. Masyarakat juga harus peduli dan mengawasi di mana pun mereka bermain.
Kisah Mengenaskan Bocah di Cipinang Tewas Terjebak dalam Mobil
Sebelum ditemukan meninggal dalam mobil, Risky sudah hilang selama lima hari.
diperbarui 08 Agu 2016, 21:45 WIB(Liputan6.com/ilustrasi)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Kibus: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menggunakannya
Kawasan Industri Jababeka Kini Dilayani Feeder BTS, Cek Jadwalnya
Dugaan Korupsi dalam Kasus Judi Online yang Libatkan Pegawai Komdigi Naik Penyidikan
50 Wisata Yogyakarta Terpopuler, Candi Bersejarah hingga Pantai Eksotis
DK PBB Serukan Proses Politik yang Inklusif Usai Pemberontak Suriah Digulingkannya Bashar al-Assad
Tips Berwisata Aman Selama Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Gempa Hari Ini Kamis 19 Desember 2024: Terjadi Dua Kali Menggetarkan Indonesia
Kismis Terbuat dari Apa? Fakta Menarik Tentang Buah Kering Favorit
Fungsi Obat Piroxicam: Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Distributor yang Menarik Peredaran 3 Varian Indomie di Australia Bertambah
Masyarakat Khawatir Kena Pungli Saat Wisata, Pilih Staycation di Hotel
VIDEO: Viral Rumah-rumah di Bantul Terancam Longsor, Diduga Tanah Tergerus Banjir