Liputan6.com, Jakarta - Aksi teror di Kota Nice, Prancis pada 15 Juli 2016 lalu menjadi perhatian Polri. Hal ini mengingat teror tersebut terjadi saat peringatan Hari Bastille -- yang mengawali Revolusi Prancis. Tak mau kecolongan pada perayaan HUT Kemerdekaan RI 17 Agustus 2016 mendatang, Polri memastikan akan mengupayakan pencegahan terhadap ancaman teror.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar menjelaskan, pengamanan perayaan HUT Kemerdekaan tak hanya berlangsung di Jakarta. Pengamanan serupa diterapkan pula di kota-kota lainnya.
Advertisement
"Sudah ada semacam prosedur, security procedur untuk pengamanan kegiatan baik itu di Jakarta maupun di daerah-daerah. Jadi semua itu nanti dilihat seperti apa, itu adalah bagian dari rangkaian pengamanan dari 17 Agustus nanti," ucap Boy di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (8/8/2016).
Menurut mantan Kapolda Banten ini ancaman teror bisa terjadi kapan pun dan di mana saja. Sebab, ada sejumlah kelompok-kelompok radikal yang menganggap pemerintah sebagai musuh mereka.
Karena itu, imbuh Boy, upaya pencegahan terhadap ancaman teror atau terorisme penting dilakukan khususnya menjelang dan pada saat pelaksanaan HUT Kemerdekaan.
"Ini memang harus kami cermati bersama. Simbol-simbol mereka ini sebagai amaliyah, mereka melalui aksi penyerangan di saat simbol-simbol negara ini jadi satu hal yang kita peringati bersama. Dan ini kewaspadaan tiap tahun," juru bicara Polri itu menandaskan.