Liputan6.com, Batam - Lima orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror pekan lalu. Hasil penyelidikan kepolisian, kelompok ini pernah merencanakan untuk menyerang Singapura dengan roket.
Lebih jauh lagi, penyelidikan menemukan kaitan sel-sel tersebut dengan simpatisasn ISIS di Suriah, Bahrun Naim. Hal itu disampaikan Kapolda Kepulauan Riau (Kepri) Brigjen Sam Budi Gusdian, Senin, 8 Agustus 2016.
Advertisement
"Untuk melakukan aksi di Singapura, perintahnya dari Bahrun Naim melalui e-mail," kata Sam Budi, di Markas Polda Kepri, Batam.
Penyelidikan sementara juga mengungkapkan ada kaitan sel teroris tersebut dengan kepergian Direktur PTSP BP Batam Dwi Joko Wiwoho, yang pergi ke Suriah melalui Turki.
Kelompok yang menamai diri mereka sebagai Kitabah Gigih Rahmat (KGR) ini juga diketahui menerima transfer untuk menampung dua warga Uighur. Mereka terbang dari Xinjiang dan ke Asia Tenggara, lalu masuk melalui Batam.
Mereka sudah dua kali mengirimkan orang Uigur masuk ke Indonesia tugas mereka di Batam hanya memfasilitasi rekrut untuk dilatih, memfasilitasi mereka berangkat melalui Turki untuk bergabung di Suriah.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar, mengatakan pihaknya telah menggeledah sejumlah tempat yang diduga sebagai markas kelompok KGR. Namun, pihaknya tidak menemukan bahan peledak maupun roket untuk melancarkan aksi teror.
"Masih dilakukan pengembangan lebih lanjut karena dari keterangan yang mereka sampaikan, kita belum bisa sepenuhnya mempercayai begitu saja," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2016.