Rebut Medali Perak, Eko Yuli Kebanjiran Bonus

Eko Yuli merebut medali perak pertamanya di ajang Olimpiade.

oleh Thomas diperbarui 09 Agu 2016, 12:10 WIB
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan selama kompetisi cabang olahraga angkat besi 62 KG di Olimpiade 2016, Rio De Janeiro, Senin (8/8). Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua untuk Indonesia. (Stoyan Nenov/POOL/AFP)

Liputan6.com, Rio de Janeiro- Lifter Eko Yuli Irawan menyumbangkan medali perak kedua bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2016. Eko Yuli berjaya pada cabang angkat besi kelas 62 kilogram, Selasa (9/8/2016). Sebelumnya, Sri Wahyuni menyumbang perak di kelas 48kg putri sekaligus mengulang prestasi yang dicetak lifter Lisa Rumbewas yang meraih perak di Olimpiade Sydney 2000.

Dengan keberhasilan ini, Eko mencatat sejarah baru. Eko kini tercatat sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali di tiga Olimpiade berbeda.

Sebelumnya di Olimpiade 2012 di London Eko Yuli meraih perunggu di kelas 62 kg. Sedangkan empat tahun sebelumnya Eko juga mendapat perunggu pada kelas 56 kg.

"Dua medali perak yang berhasil disumbangkan Eko dan Sri Wahyuni merupakan sejarah bagi cabang olahraga angkat besi yang menjadi penyumbang medali tetap di Olimpiade. Khusus bagi Eko kesuksesan itu mencatat dirinya sebagai satu-satunya atlet angkat besi yang meraih medali dalam tiga Olimpiade beruntun," kata HPD One Race Satlak Prima, Hadi Wihardja.

Dalam pertandingan di Pavilion 2 kompleks olahraga Riocentro, Rio de Janeiro, Brasil, Eko mencatat total angkatan 312 kg (Snatch 142 kg dan Clean & Jerk 170 kg).

Medali emas kelas 62kg diraih si "kuda hitam" lifter Kolombia, Oscar Albeiro Figueroa Mosquera, yang memiliki berat badan lebih ringan dari Eko dengan total angkatan total 318kg (Snatch 142kg dan Clean & Jerk 176kg). Sedangkan perunggu diambil lifter Kazakhstan, Farhad Kharki, dengan total angkatan 305kg (Snatch 135kg dan Clean and Jerk 170kg).

Pertandingan kelas 62kg putra tersebut diwarnai dengan tersisihnya lifter Tiongkok pemegang rekor dunia Clean & Jerk, Chen Lijun. Dia mengalami cedera kaki kanan ketika mencoba angkatan 143 kg Snatch. "Lijun mengalami cedera akibat melakukan penurunan berat badan yang drastis," kata Hadi Wihardja.

Lifter Indonesia lainnya yang bertanding di kelas yang sama, Muhammad Hasbi, finish di peringkat 7 dari 9 lifter dengan total angkatan 290 kg (Snatch 130kg dan Clean & Jerk 160kg).

Ketua Umum PB PABBSI,  Rosan P Roslani mengaku bangga angkat besi sudah menyumbangkan dua medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro. "Ya, kita patut bersyukur dua perak dari angkat besi," katanya.

Dengan keberhasilan itu, Rosan menjanjikan akan memberikan bonus di luar bonus yang disediakan pemerintah. "PB PABBSI akan memberikan bonus di luar bonus yang dijanjikan pemerintah," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya