Liputan6.com, Padangpanjang - Etape 4 Kejuaraan balap sepeda Tour de Singkarak 2016 menjadi ujian terberat bagi para pembalap, Selasa (9/8/2016). Pembalap akan melahap lintasan Kelok 44 dan finis di Puncak Lawang dengan ketinggian sekitar 1.300 meter dari permukaan laut.
Memulai balapan di Kota Padangpanjang, etape empat menawarkan beberapa titik destinasi wisata: Danau Maninjau, Kelok 44, dan berakhir di Lawang Park.
Baca Juga
Advertisement
Kelok 44 merupakan tanjakan tinggi dengan jumlah 44 tikungan yang curam. Ini menjadi tantangan tersendiri bagi pembalap termasuk yang memiliki spesialisasi tanjakan. Lintasan menantang ini disambung dengan tanjakan yang masuk Hors Category yaitu Puncak Lawang yang berada pada ketinggian lebih dari 1.300 meter di atas permukaan laut.
Puncak Lawang sendiri merupakan destinasi wisata alam yang komplet. Selain lokasinya di ketinggian dan berlatar belakang Danau Maninjau, lokasi ini juga sebagai tempat olahraga paralayang.
Melihat klasemen sementara, Ricardo Garcia dari Kinan Cycling Team sebagai pemimpin klasemen atau pemegang yellow jersey akan mendapatkan tantang dari pembalap yang memiliki spesialisasi tanjakan seperti Amir Kolahdouz dari Pishgaman Cycling Team yang saat ini memegang polkadot jersey.
Selain Amir, Ricardo dipastikan juga akan mendapatkan tekanan dari pembalap Indonesia yang memperkuat Terengganu Cycling Team, Dadi Suryadi. Bahkan, pembalap asal Sumedang, Jawa Barat telah mempersiapkan diri dengan baik untuk meraih hasil terbaik di etape empat.
"Saya akan terus berusaha di rombongan depan. Ini ada peluang untuk mempertahankan posisi tiga besar," kata Dadi Suryadi saat ditanya kesiapannya untuk menghadapi etape empat.
Dadi Suryadi hingga etape tiga mampu bertengger di posisi tiga klasemen umum dengan total catatan waktu 08:21:24 atau tertinggal 16 detik pemuncak klasemen Ricardo Garcia. Dengan pendeknya selisih waktu ini, peluang untuk terjadi pergeseran cukup terbuka.
Yang patut diwaspadi di etape empat adalah pergerakan pembalap Pishgaman Cycling Team Iran. Sang juara bertahan ini memiliki pembalap segala medan alias multi talenta. Cepat di lintasan datar dan kuat di tanjakan. Selain pemegang polkadot jersey Amir Kolahdouz, ada juga nama Rahim Emami maupun Reza Hosseini.
Ketatnya persaingan juga dirasakan oleh Amir Kolahdouz. Pemegang pokadot jersey ini mengaku jika semua pembalap bisa menyodok dan memenangkan perlombaan. Untuk itu pihaknya bersama dengan akan berusaha semaksimal mungkin meraih hasil terbaik.
"Balap sepeda itu sulit karena persaingan selalu ketat. Makanya semuanya bisa terjadi," kata Amir Kolahdouz.