Liputan6.com, Rio de Janeiro - Hendra Setiawan menjaga tradisi medali emas cabang bulu tangkis di Olimpiade. Bersama Markis Kido, Hendra meraih medali emas nomor ganda putra di Olimpiade Beijing 2008.
Baca Juga
Advertisement
Hendra/Markis sempat membuat pencinta bulu tangkis di Indonesia sempat deg-degan. Bagaimana tidak, mereka takluk di gim pertama dengan skor telak 12-21 dari pasangan Tiongkok Cai Yu/Fu Haifen yang didukung ribuan pendukungnya.
Namun, Hendra/Markis tetap tenang. Di game kedua, gantian Hendra/Ahsan yang mendominasi permainan dan memenangkan set ini dengan skor 21-11.
Dominasi Hendra/Markis berlanjut di set penentuan. Setelah enam kali mendapat kesempatan menuntaskan laga, medali emas akhirnya menjadi milik Hendra/Markis. Pukulan Hendra ke sisi kanan lapangan tidak dapat dikembalikan Cai/Fu. Lagu "Indonesia Raya" pun berkumandang di Beijing University of Technology Gymnasium pada saat itu.
Sayang, Hendra/Markis gagal mengulangi prestasinya pada Olimpiade London 2012. Pasangan ini hanya menghuni peringkat 12 dunia, sedangkan syarat untuk bisa lolos Olimpiade harus masuk delapan besar dunia.
Setelah berpisah dengan Markis, Hendra kembali ke Pelatnas Cipayung dan berpasangan dengan Mohammad Ahsan. Dengan Ahsan, sejumlah gelar direngkuh Hendra, seperti juara berbagai turnamen super series, super series premier, dan All England. Bahkan, pasangan ini dua kali meraih gelar Juara Dunia, yakni pada 2013 dan 2015.
Hendra Setiawan Bidik Emas Kedua Olimpiade
Hendra Setiawan Bidik Emas Kedua Olimpiade
Kini, Hendra membidik emas kedua di Olimpiade 2016. Duduk di peringkat dua dunia, Hendra/Ahsan berpeluang besar untuk merebut medali emas, tradisi yang sempat terputus di Olimpiade London 2012.
"Pasti ingin dapat (emas olimpiade) lagi. Semoga tahun ini saya bisa meraih medali emas Olimpiade bersama Ahsan," ujar Hendra sebelum bertolak ke Rio de Janeiro Brasil.
Semua ganda putra terbaik dunia pernah ditaklukkan Hendra/Ahsan. Sebut saja pasangan nomor satu dunia asal Korea, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong, dan ganda putra terkuat Tiongkok, Fu Haifeng/Zhang Nan. Kedua pasangan ini merupakan musuh terberat buat Hendra/Ahsan.
"Pasangan Korea dan Tiongkok adalah lawan terberat. Tetapi, di Olimpiade rasanya lawan semuanya berat. Karena pemain yang peringkat di bawah malah bisa saja mengalahkan yang peringkatnya lebih tinggi," kata Hendra.
Di Olimpiade Rio, Hendra/Ahsan masuk ke Grup D. Mereka harus bersaing dengan ganda peringkat kelima dunia asal Malaysia, Chai Biao/Hong Wei, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dari Jepang yang merupakan peringkat delapan dunia, serta pasangan India Manu Attri/Sumeeth Reddy.
Jika meraih medali emas, Hendra akan menyamai prestasi Lin Dan (tunggal putra), Zhang Ning (tunggal putri), Ge Fei/Gu Jun (ganda putri), dan Zhang Jun/Gao Ling (ganda campuran). Mereka dua kali meraih medali emas. Khusus Lin Dan, ia tampil di Olimpiade Rio dan berpeluang untuk meraih medali emas untuk kali ketiga.
Advertisement