Liputan6.com, Jakarta Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M mengatakan, pihaknya telah mencopot puluhan PNS yang terlibat dalam proses pembuatan makam fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Ibu Kota.
Tidak hanya PNS, pekerja harian lepas (PHL) juga dipecat akibat bermain-main dengan makam.
Advertisement
"Ada yang terindikasi terlibat 48 orang PNS. Sudah dipindahkan dan dicopot sebagai pengawas makam sejak bulan Mei lalu. Dan PHL di setiap TPU yang ada di Jakarta sudah ada enam yang bersalah dan sudah dipecat," tutur Djafar di TPU Penggilingan, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (9/8/2016).
Djafar menjelaskan, selain oknum PNS yang terlibat makam fiktif, pihaknya juga telah menemukan ratusan makam yang terindikasi palsu di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
"Kita sudah menemukan makam yang terindikasi fiktif ada di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat. Ada 160 makam yang terindikasi dan sudah dibongkar," dia menambahkan.
Djafar melanjutkan, pihaknya masih terus mendata makam yang terindikasi fiktif dengan melihat kenyataan fisik di lapangan.
"Kita mau dalam satu sampai dua bulan ke depan, penertiban serta pendataan makam fiktif dapat selesai dan langsung ditindak. Apabila data yang kita dapat tidak sama dengan di lapangan, kita langsung bongkar," tegas Djafar.
Sementara dari hasil penelusuran di TPU Penggilingan, ditemukan lima makam palsu. Lima petak kubur itu langsung dibongkar dan didata ulang agar nantinya dapat digunakan.
"Hari ini yang kita bongkar lima makam. Setelah diperiksa itu terindikasi palsu," pungkas Djafar.