Eksotisme Suku Dani di Festival Lembah Baliem

Tahun ini merupakan kali ke-27 Festival Lembah Baliem Papua digelar.

oleh Liputan6 diperbarui 10 Agu 2016, 06:06 WIB
Suasana keseruan Festival Lembah Baliem ke-27 di Wamena, Papua, Senin (8/8). Festival Lembah Baliem awalnya merupakan acara perang antarsuku Dani, Lani, dan Suku Yali sebagai lambang kesuburan dan kesejahteraan. (AFP PHOTO/Adek Berry)

Liputan6.com, Jakarta - Festival Budaya Lembah Baliem di Papua telah menjadi salah satu ikon dunia pariwisata Papua yang sudah mendunia. Tercatat, tahun ini merupakan kali ke-27 festival tersebut digelar.

Bupati Jayawijaya Papua John Wempi Wetipo mengatakan kegiatan ini merupakan suatu langkah positif pemerintah daerah dalam rangka mempertahankan seni budaya tradisional dan nilai-nilai luhur suku Dani.

"Selanjutnya event ini menjadi aset penting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat lokal sebagai pemilik budaya lokal dan pendapatan asli daerah bagi Pemkab Jayawijaya yang dilaksanakan setiap Agustus bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI," tutur John, seperti dikutip dari Antara, Selasa (9/8/2016).

Dia menjelaskan Kabupaten Jayawijaya yang merupakan jantung Pulau Bumi Cenderawasih adalah daerah tujuan wisata di Papua yanga memiliki daya tarik wisata alam luar biasa serta unik.

"Keunikan tersebut, antara lain keindahan Lembah Baliem yang penuh pesona dengan Sungai Baliemnya, keindahan Danau Habema dengan panorama alamnya yang indah dan fantastik," ujar kata John.

"Festival Budaya Lembah Baliem ini merupakan event berkesinambungan yang rutin dilaksanakan oleh Pemkab Jayawijaya, merupakan pesta budaya berskala nasional dan internasional," lanjut dia.

Dia menambahkan, tujuan pelaksanaan festival ini adalah membina dan melestarikan adat serta budaya tradisional klan-klan suku yang berasal dari Suku Dani sebagai ciri khas masyarakat di pegunungan tengah Papua.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya