Liputan6.com, Jakarta - Pemotongan anggaran yang akan dilakukan oleh pemerintah sebesar Rp 133,8 triliun mengancam program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga. Salah satunya di Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Sekretaris Jenderal Kemenperin Syarif Hidayat mengatakan, dalam pemotongan anggaran tahap pertama yang dilakukan pertengahan tahun lalu mengurangi jumlah kepesertaan program pelatihan dan pengembangan SDM industri yang dilakukan Kemenperin. Dari target awal sebesar 15 ribu orang, dikurangi menjadi 13 ribu orang.
"Tahun ini seharusnya untuk 15 ribu orang, cuma karena kena pemotongan tinggal 13 ribu orang," ujar dia di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (9/8/2016).
Pada saat ini, alokasi anggaran Kemenperin untuk pos ini sebesar Rp 307 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk kegiatan operasional 9 pendidikan tinggi dan 9 SMK di bawah binaan Kemenperin.
Baca Juga
Advertisement
"Anggaran pelatihan untuk Poltek (Politeknik) dan SMKI itu sebesar Rp 307 miliar. Itu untuk 9 pendidikan tinggi dan 9 SMK, untuk pelatihan tidak menggunakan anggaran per sektor," kata dia.
Sementara untuk rencana pemotongan anggaran tahap kedua yang sebesar Rp 133,8 triliun, Syarif menyatakan hal ini diharapkan tidak menganggu proses pelatihan dan pengembangan SDM hingga akhir tahun. Oleh sebab itu, Kemenperin menggandeng industri dalam penyelenggaraan pelatihan dan pengembangan SDM ini.
"Totalnya yang mau dipotong itu Rp 133,8 triliun. Tapi tiap-tiap kementerian belum ketahuan berapa yang dipotong. Makanya kita kolaborasi dengan industrinya, jadi selain menggunakan APBN, juga gunakan potensi industri yang ada," jelas dia.
Sementara untuk tahun anggaran 2017, lanjut Syarif, pihaknya menargetkan jumlah pesertaan pelatihan dan pengembangan SDM industri mencapai 40 ribu orang.
"Tahun depan dari pagu yang diusulkan untuk 40 ribu orang untuk seluruh sektor industri. Mudah-mudahan tidak dipotong," ujar dia. (Dny/Ahm)