Kisah Inspirasi, Perjuangan Berat Bangkit dari Kecanduan Gim

Bermain gim secara berlebihan tanpa kenal waktu dan memilah-milah kontennya dapat membuat seseorang menjadi kecanduan game.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 09 Agu 2016, 18:57 WIB
Muhamad Nur Awaludin alias Mumu, Co-founder Kakatu (Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum)

Liputan6.com, Jakarta - Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik. Mengonsumsi minuman dan makanan berkadar gula tinggi misalnya, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Demikian halnya dengan gim (game).

Bermain gim secara berlebihan tanpa kenal waktu dan memilah-milah kontennya dapat membuat seseorang menjadi kecanduan gim.

Kecanduan ini bahkan bisa berujung ke kecanduan pornografi. Inilah yang dialami pemuda asal Bandung berusia 23 tahun bernama Muhamad Nur Awaludin atau yang akrab disapa Mumu.

Mumu berbagi cerita tentang bagaimana dia harus berjuang keras untuk lepas dari kecanduan gim. Awalnya, Mumu hanya bermain gim online 2-3 jam sehari, lalu frekuensinya bertambah menjadi 5 jam hingga akhirnya pernah main gim 30 jam non-stop, sampai jarang makan, mandi, dan sebagainya.

"Saya main gim sejak kelas 4 SD. Kenal gim pertama kali main PS (PlayStation), tapi mainnya berlebihan sampai akhirnya kecanduan gim dan pornografi," Mumu bercerita.

Dia menambahkan, di gim ada banyak konten kekerasan yang tidak pantas dilihat. Anak-anak juga bisa menjadi kecanduan pornografi karena melihat konten porno dari gim atau iklan yang muncul saat mereka bermain gim.

"Bisa jadi anak nggak niat mencari konten porno, tapi tiba-tiba muncul iklan berbau porno lalu meng-klik iklan itu karena dia tidak tahu dan tidak pernah dikasih tahu. Salah satunya di gim bernuansa porno," kata Mumu.

Muhamad Nur Awaludin alias Mumu, Co-founder Kakatu, sedang sharing di acara #internetBAIK Telkomsel (Liputan6.com/Dewi Widya Ningrum)

Banyak hal buruk yang terjadi ketika Mumu asyik berkutat di dunia gim. Ia mulai berani berbohong, mencuri, berjudi, dan sering bolos sekolah demi bisa bemain gim dan rental PS. Mumu bahkan tidak hanya mencuri di rumahnya saja, tapi juga di sekolah dan angkot.

"Saya juga pernah berhenti sekolah selama 2 tahun gara-gara main gim online," katanya.

Tak hanya itu, pernah suatu ketika saat ia menyeberang jalan ada truk lewat dan membayangkan hal yang di luar nalar.

"Saya biasa saja, bukannya buru-buru jalan. Karena saya mikirnya kalau ditabrak truk bisa hidup lagi, sampai seperti itu. Di gim kalau mati kan bisa hidup lagi karena nyawanya ada 3," tuturnya.


Jarang Ngobrol dengan Orangtua

Jarang Ngobrol dengan Orangtua

Mumu menuturkan, bahwa dirinya sangat dimanjakan ibunya. Apa pun yang diminta, sang ibu selalu menuruti. Bertolak belakang dengan ayahnya yang lebih banyak melarang. Singkat kata, sang ibu sakit.

Mumu mengaku sama sekali tidak sedih dan masih asyik menenggelamkan diri dengan gim. Sampai akhirnya sang ibu meninggal. Lalu ayahnya kemudian juga meninggal dunia.

"Saya jarang ngobrol dengan orangtua sampai 20 tahun lebih, meluk juga jarang. Lalu Tuhan sadari saya ketika orangtua meninggal, saat saya sedang senang-senangnya main gim," ungkapnya.

Selain ditinggal kedua orangtua, hal berat lain yang dialami Mumu adalah kecelakaan. Motornya rusak, tangannya patah. Mumu sadar kalau kecanduan gim yang dialami merusak hidupnya.

Untuk bisa lepas dari kecanduan gim, Mumu tak hanya harus kehilangan orangtua dulu, ia harus bekerja keras mengangkat berkarung-karung beras sampai tengah malam agar energinya tersalurkan.

Pada saat kuliah, Mumu bersama beberapa temannya membuat Kakatu, aplikasi parental control untuk memantau aktivitas anak saat menggunakan gadget.

Saat ini Mumu dan timnya di Kakatu aktif mengampanyekan penggunaan internet yang aman dan bertanggung jawab.

Mumu berharap, kisahnya ini bisa menjadi inspirasi bagi orangtua dan anak muda yang doyan main gim. Ia berharap internet dan gadget dapat digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat dan inspiratif.

(Dew/Isk)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya