Liputan6.com, Jakarta- Manchester United baru saja resmi mendapatkan Paul Pogba dari Juventus. Gelandang berkebangsaan Prancis itu menjadi rekrutan keempat manajer anyar Jose Mourinho di musim panas ini setelah penyerang Zlatan Ibrahimovic, gelandang Henrikh Mkhitaryan dan bek Eric Bailly.
Untuk mendapatkan Pogba, MU harus memecahkan rekor transfer termahal di dunia. Setan Merah membayar mahar 105 juta euro kepada Juventus. Nilai transfer ini akan bertambah lima juta euro sesuai dengan prestasi Pogba di Old Trafford.
Selain itu, MU kabarnya juga harus menanggung komisi kepada agen Pogba, Mino Raiola, sebesar 20 juta euro.
Baca Juga
Advertisement
MU rela membayar mahal untuk memiliki Pogba karena Mourinho sangat membutuhkan pemuda 23 tahun itu. Pogba merupakan kepingan untuk melengkapi puzzle tim impian MU di era kepelatihan Mourinho.
"Dia telah berubah menjadi jantung bagi klub ini untuk satu dekade ke depan atau lebih," ungkap Mourinho, seperti dilansir Goal, Selasa (9/8/2016).
"Paul adalah salah satu pemain terbaik di dunia dan akan menjadi bagian penting dari tim United yang saya ingin bangun untuk masa depan," tutur pelatih asal Portugal ini.
"Pada usia 23 tahun, dia telah berubah menjadi posisinya sekarang dan untuk bertahun-tahun nanti. Dia muda dan akan terus memperbaiki penampilannya," ujar mantan pelatih Inter Milan ini.
Pogba akan bermain sebagai gelandang bertahan berduet dengan Michael Carrick atau Marouane Fellaini pada formasi 4-2-3-1.
Pogba sebenarnya tidak terlalu suka bermain di posisi gelandang bertahan pada formasi 4-2-3-1. Pasalnya Pogba tampil tak maksimal di timnas Prancis pada Piala Eropa 2016 ketika dimainkan di depan empat pemain belakang.
Selama bermain di Juventus, Pogba bisa mengeluarkan permainan terbaiknya karena mendapat kebebasan dalam bermain. Pogba menjadi motor serangan tim. Dia juga sering membantu pertahanan.
Sedangkan ketika bermain bersama timnas Prancis pada formasi 4-2-3-1, Pogba lebih banyak bertahan sehingga tak terlalu produktif. Dia hanya menjaringkan satu gol di Piala Eropa.
Akan sangat mubazir bila Pogba ditempatkan sebagai gelandang bertahan. Sebab Pogba merupakan pemain yang sangat lengkap. Dia punya skill individu di atas rata-rata, tendangan geledek dan juga tekel akurat untuk menghentikan serangan lawan.
Seandainya Pogba kembali tidak bersinar dengan formasi 4-2-3-1, Mourinho kemungkinan harus mengubah formasi untuk memaksimalkan Pogba atau mengorbankan Wayne Rooney.
Pogba akan dimainkan lebih menyerang sehingga membuat Rooney dicadangkan. Alternatif lain yang lebih memungkinkan adalah MU kembali bermain dengan 4-4-2 dengan Rooney diduetkan bersama Zlatan Ibrahimovic di lini depan.
Kebetulan di awal kedatangan di MU, Mourinho pernah menyatakan ingin mengembalikan Rooney menjadi penyerang.
"Normal, pada usianya, bagi pesepakbola untuk mengubah sedikit tapi satu hal yang tidak akan pernah berubah adalah selera untuk memasukkan bola ke gawang," terang Mourinho dalam jumpa pers perdana sebagai manajer MU, Selasa (5/7/2016).
"Dia mungkin bukan pemain nomor 9 lagi tapi, bagi saya, dia tidak akan pernah menjadi pemain nomor 6. Dia tidak akan pernah berada 50 yard dari gawang. Ya, dia memiliki umpan yang bagus tapi saya juga memiliki umpan bagus bila tanpa tekanan."