Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada perdagangan saham Selasa pekan ini usai alami penguatan di awal pekan.
Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (9/8/2016), IHSG turun 18,68 poin atau 0,34 persen ke level 5.440,29. Indeks saham LQ45 melemah 0,47 persen ke level 936,32. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.
Ada sebanyak 170 saham melemah sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan 139 saham menguat dan 100 saham lainnya diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.476,22 dan terendah 5428,67.
Transaksi perdagangan saham cukup ramai pada Selasa pekan ini. Tercatat total frekuensi perdagangan sekitar 325.676 kali dengan volume perdagangan 8,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 8 triliun.
Investor asing pun mencatatkan aksi beli Rp 511,30 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.121.
Baca Juga
Advertisement
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham melemah kecuali sektor saham tambang naik 1,44 persen, sektor saham konstruksi menguat 1,19 persen, dan sektor saham industri dasar mendaki 2,24 persen. Sektor saham industri dasar itu membukukan penguatan terbesar.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham BEKS naik 34,33 persen ke level Rp 90 per saham, saham MCOR mendaki 31,43 persen ke level Rp 230 per saham, dan saham GEMS menanjak 18,67 persen ke level Rp 1.970 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham BSWD turun 10 persen ke level Rp 1.620 per saham, saham MKNT susut 9,95 persen ke level Rp 344 per saham, dan saham TGKA merosot 9,91 persen ke level Rp 3.000 per saham.
Tak hanya IHSG tertekan, sejumlah indeks saham acuan pun melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah tipis 0,13 persen ke level 22.465,60.
Sedangkan indeks saham acuan yang menguat antara lain indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,62 persen ke level 2.043,78, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,69 persen ke level 16.764,97, dan indeks saham Taiwan menguat 0,05 persen ke level 9.155.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan IHSG alami koreksi secara teknikal. Ia menilai, aliran dana investor asing juga masih masuk ke pasar modal Indonesia. Selain itu, saham-saham berkapitalisasi besar yaitu PT Unilever Indonesia Tbk, PT Semen Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk masih cukup kuat. "Dibutuhkan koreksi teknikal untuk potensi kenaikan selanjutnya," ujar dia.
Sedangkan level rupiah masih di kisaran 13.100, William juga menilai cukup wajar. "Rupiah juga dijaga agar tidak terlalu menguat, dan cadangan devisa juga alami kenaikan," kata dia. (Ahm/Ndw)