8 Pemain Sayap Berlomba Rebut Jatah Tempat di Timnas

Andik Vermansah dan Zulham Zamrun jadi favorit dipanggil bela Timnas Indonesia.

oleh Liputan6 diperbarui 09 Agu 2016, 20:10 WIB
Pemain tim Consadole Sapporo, Irfan Bachdim (tengah) saat mengikuti seleksi timnas Indonesia di Stadion Pakansari, Kab Bogor, Selasa (9/8). Indonesia bakal berlaga di AFF Cup 2016, 19 November-17 Desember mendatang. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl telah mengumumkan 47 nama yang bakal diseleksi untuk memperkuat Tim Garuda yang akan turun di Piala AFF 2016. Dari berbagai posisi, Riedl tampak serius mencari pemain terbaik di segala lini.

Namun, sektor sayap menjadi perhatian khusus karena pelatih asal Austria itu memanggil banyak sekali pemain di posisi ini.  Setidaknya ada delapan pemain sayap terbaik di Indonesia yang mendapatkan panggilan dari timnas. Menariknya, tak hanya pemain senior, Riedl juga memanggil beberapa pemain muda terbaik di posisi sayap.

Nantinya, para pemain sayap tersebut akan diseleksi dalam dua gelombang. Gelombang pertama digelar pada 8-11 Agustus 2016 sedangkan gelombang kedua pada 15-18 Agustus 2016.

Terkait itu, Liputan6.com mencoba membedah statistik delapan pemain sayap terbaik di Indonesia:

1. Septian David Maulana (Mitra Kukar)

Foto dok. Liputan6.com


Septian adalah pemain muda potensial yang berposisi di sayap kiri. Namanya mencuat ketika dia sukses menunjukkan performa apik bersama Mitra Kukar di TSC 2016.

Septian David memiliki kemampuan yang baik dalam memberikan umpan silang ke kotak penalti. Dia juga bisa menusuk ke pertahanan lawan dengan dribelnya.

Sejauh ini, Septian telah mencetak tiga gol dan dua assist dari 13 pertandingan bersama Naga Mekes. Tak hanya itu, akurasi operannya bahkan mencapai 71 persen. Meski memiliki talenta yang luar biasa, mantan pemain timnas U-19 ini sangat rentan mengalami cedera.


Adam Alis

Adam Alis Setyano (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

2. Adam Alis Setyano (Barito Putera)

Kualitas Adam Alis sebagai pemain sayap tidak usah perlu diragukan lagi. Hal itu dibuktikan setelah klub besar, Persija Jakarta sempat memakai jasanya di kompetisi Indonesia Super League.

Kehebatan Adam tak hanya membuat klub-klub Indonesia kepincut. Klub asal Bahrain, East Riffa juga sempat mencicipi jasa Adam pada tahun 2015.

Adam adalah pemain berposisi sayap kanan. Gaya bermain Adam adalah gemar melakukan penetrasi. Jadi tak jarang melihat pemain ini berusaha melewati pemain dengan kemampuan dribel.

Statistik Adam bersama Barito Putera di TSC 2016 juga sangat apik. Dari 14 laga, Adam mampu mengemas satu gol dan tiga assist.

Akurasi operannya mencapai 75 persen. Tak hanya itu, kemampuannya melakukan dribel juga sangat baik, dibuktikan dari data statistik keberhasilan melewati lawan yang menyentuh angka 64 persen.


Rizki Rizaldi Pora

Gelandang Persija, Martin Vunk (kiri) berusaha merebut bola dari Kapten Barito Putera, Rizky Ripora saat laga uji coba di Stadion GBK Jakarta, Rabu (4/2/2015). Persija unggul 2-1 atas Barito Putera. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

3. Rizki Rizaldi Pora (Barito Putera)

Rizki Pora berada satu tim bersama Adam Alis di Barito Putera. Bedanya, Rizki menempati posisi sebagai sayap kiri sedangkan Adam bermain di sayap kanan.

Meski begitu, kemampuan Rizki juga tak kalah ciamik ketimbang Adam. Bahkan data statisiknya mampu mengungguli Adam setelah tercatat mencetak tiga gol dan dua assist dari 11 pertandingan.

Gaya bermain Rizki sedikit berbeda dari Adam. Rizki memiliki karakter lebih menyerang ketimbang Adam.

Setidaknya, itu dibuktikan dari akurasi tembakan Rizki yang mencapai 75 persen. Sementara akurasi operannya hanya menyentuh angka 64 persen.


Bayu Gatra Sanggiawan

Gelandang Madura United, Bayu Gatra (kanan) coba diadang dua pemain Gresik United. MU mencetak rekor tujuh kemenangan beruntun. (Indonesiansc.com)

4. Bayu Gatra Sanggiawan (Madura United)

Keberhasilan Madura United berada di peringkat kedua klasemen TSC 2016 dengan 30 poin, tak terlepas dari performa menawan Bayu Gatra. Mantan pemain Sriwijaya FC ini mampu menjaga konsistensi performa terbaiknya di setiap laga.

Berposisi sebagai sayap kanan, Bayu memiliki gaya bermain mengandalkan kemampuan dribelnya yang berada di atas rata-rata. Jadi, tak jarang melihat Bayu mampu melewati satu sampai dua pemain lawan. Bayu memiliki sukses dribel sebesar 50 persen.

Talentanya itu yang membuat Bayu sejauh telah mencetak dua gol dan dua assist dari 14 pertandingan untuk Madura United. Sayangnya, jika melihat dari data statistik, angka-angka yang diraih Bayu tidak yang cukup baik di TSC 2016.

Akurasi tembakan Bayu hanya menyentuh angka 41 persen. Sementara akurasi operannya lebih baik setelah meraih 68 persen.


Zulham Zamrun

Penyerang Persib Bandung Zulham Zamrun (Liputan6.com / Helmi Fithriansyah)

5. Zulham Malik Zamrun (Persib Bandung)

Zulham sempat menjadi fenomena di sepak bola Indonesia setelah performanya bersama Mitra Kukar dan Persipura Jayapura sangat bersinar. Karier Zulham terus meningkat setelah dia memutuskan hijrah ke Bandung untuk memperkuat Persib.

Bersama Persib, Zulham berhasil meraih trofi Piala Presiden. Sayangnya, namanya sempat tenggelam setelah dia mengalami cedera panjang akibat bermain di turnamen antarkampung bersama Persiter Ternate.

Kini Zulham telah pulih 100 persen dan bermain untuk Persib di TSC 2016. Sayangnya, sentuhan terbaik Zulham bersama Maung Bandung sejauh ini belum kembali jika berkaca pada performanya.

Zulham telah bermain sebanyak lima laga tanpa mencetak satu gol pun untuk Persib. Bahkan dalam beberapa laga, Zulham harus digantikan oleh pemain lain karena performanya yang jauh dari kata mengesankan.

Statistik Zulham bersama Persib sejauh ini juga tidak cukup baik. Akurasi tembakannya hanya menyentuh 44 persen, sedangkan akurasi operannya mampu mencapai 77 persen.

Kemampuannya melakukan dribel sejauh ini mencapai 63 persen kesuksesan. Satu-satunya statistik yang menonjol dari Zulham adalah kemampuannya melakukan tekel yang mencapai 81 persen.


Ambrizal Umanailo

Bintang baru Persija Jakarta, Ambrizal Umanailo. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

6. Ambrizal Umanailo (Persija Jakarta)

Ambrizal Umanailo sempat menjadi perbincangan hangat usai tampil mengesankan bersama Persija Jakarta di awal-awal TSC 2016. Pemain berusia 19 tahun itu mengundang decak kagum setelah kemampuan dribelnya yang kerap merepotkan lawan.

Bermain di posisi sayap kanan, Ambrizal memiliki gaya bermain yang menusuk ke kotak penalti lawan. Keberhasilannya melakukan dribel menyentuh angka 50 persen.

Meski begitu, usia yang masih muda membuat Ambrizal kesulitan menjaga konsistensi permainanya. Dari 13 pertandingan yang dimainkan, Ambrizal hanya mampu membuat satu gol.

Akurasi tembakannya juga sangat rendah setelah hanya mencapai 47 persen. Selain itu keberhasilannya dalam mengirimkan umpan cukup baik setelah berada diangka 67 persen.


Andik Vermansah

Andik Vermansyah (Liputan6.com / Okan Firdaus)

7. Andik Vermansah (Selangor)

Andik menjadi satu-satunya pemain yang bermain di luar negeri yang mendapatkan panggilan dari Riedl. Ini merupakan panggilan pertama untuk Andik setelah absen cukup panjang membela timnas.

Terakhir kali ia mengenakan jersey Merah Putih adalah saat Timnas Indonesia U23 berlaga di SEA Games 2013 dan meraih medali perak.

Performa Andik bersama Selangor di Liga Malaysia cukup baik setelah mampu membawa klub berjulukan Gergasi Merah bertengger di peringkat ketiga dengan 26 poin.

Namun dari stastistik individu, Andik tidak terlalu menawan. Dari 12 pertandingan bersama Selangor, Andik belum menciptakan satu gol pun.

Meski begitu pengalaman mantan pemain Persebaya Surabaya ini diharapkan bisa mengangkat moral bagi para pemain muda yang berada di posisi yang sama dengan dirinya.


Irsyad Maulana

Gelandang Semen Padang, Irsyad Maulana (kanan) di hadang pesepakbola Mitra Kukar Syahrizal Pada pertadingan 8 besar Piala Jendral Sudirman di Stadion Manahan, Solo, Selasa (15/12). Semen Padang menang 2-1. (Liputan6.com/Boy T Harjanto)

8. Irsyad Maulana (Semen Padang)

Irsyad merupakan pemain sayap paling bersinar di TSC 2016. Pemain berusia 22 tahun ini merupakan andalan Semen Padang di sisi sayap.

Pemain berposisi sebagai gelandang sayap kiri ini telah mencetak empat gol dari 13 pertandingan. Tak hanya piawai mencetak gol, Irsyad juga rajin mengirimkan assist. Hingga pekan ke-14, pemain kelahiran Payakumbuh ini telah mengoleksi tiga assist.

Statistik individu Irsyad sangat menawan. Akurasi tembakannya mencapai 58 persen dan sukses dribelnya menyentuh angka 50 persen. Sedangkan keberhasilannya dalam mengirimkan umpan mencapai 75 persen.

(Penulis: Yosef Deny Pamungkas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya