Polri: Santoso Tewas, Anak Buah Kehilangan Arah

Boy meminta kepada para anggota kelompok MIT yang masih berada di hutan pegunungan Napu agar segera menyerahkan diri.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Agu 2016, 18:02 WIB
(Polda Sulselbar)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah anggota kelompok Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, telah menyerahkan diri. Satu di antaranya adalah Salman.

Ia menyusul Jumiatun alias Delima, istri kedua Santoso yang juga menyerahkan diri pasca tewasnya pimpinan kelompok tersebut.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar memprediksi dengan tidak adanya Santoso, mempengaruhi kondisi para anggotanya. Sehingga mereka merasa kehilangan arah dan memutuskan menyerahkan diri.

"Bisa jadi dengan meninggalnya saudara Santoso ini menurunkan moril dari para anggota yang tergabung dalam kelompok Santoso. Itu hal yang lumrah," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (8/8/2016).

Untuk itu, Boy meminta kepada para anggota kelompok MIT yang masih berada di hutan pegunungan Napu agar segera menyerahkan diri. Termasuk Basri dan Ali Kalora yang saat ini diduga menjadi pemimpin pengganti Santoso. Sehingga dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya ketika bersama Santoso.

"Apalagi sudah disampaikan dengan maklumat dan penyampaian oleh sejumlah tokoh yang ada. Berarti mereka mendengar ajakan untuk turun gunung ini dan kita mengapresiasi sehingga total semua seingat saya masih ada 16," terang Boy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya