Liputan6.com, Yogyakarta - Menyusul Bali, objek wisata berbentuk rumah terbalik kini juga hadir di Yogyakarta. Semua ruang di dalam rumah, mulai dari kamar tidur, toilet, dapur, ruang keluarga, kamar bayi, dan lain-lain, ditata sedemikian rupa lengkap dengan perabot dan pernak-perniknya. Namun, semua benda diletakkan secara terbalik dengan ditempel kuat di langit-langit bangunan. Hal itu membuat pengunjung yang datang merasa dunia sedang berputar.
"Sebenarnya tempat ini terinspirasi dari film berjudul serupa Upside Down, dan pertama kali didirikan di Bali lima bulan lalu," ujar Femil Wahyu Hardono, Supervisor Upside Down World Yogya, Selasa, 9 Agustus 2016.
Pemilihan Jogja sebagai kota kedua tempat didirikannya rumah terbalik berdasarkan pertimbangan pamor Kota Gudeg sebagai destinasi wisata. Selain itu, Banyak mahasiswa dan pendatang baru yang menetap di kota tersebut setiap tahun. Sejak pembukaan pada 4 Juli 2016, kata Femil, rumah terbalik itu banyak dikunjungi wisatawan dari luar kota. Rata-rata dalam sehari ada 100 pengunjung dan bisa mencapai 500 orang pada akhir pekan.
Baca Juga
Advertisement
Femil menerangkan ada perbedaan antara rumah terbalik yang dibuka di Jogja dan Bali. Yakni, tema ruangan tambahan. "Total ada 12 tema, dan dua di antaranya yang merupakan tema tambahan adalah warmindo atau warung bubur kacang ijo (burjo) yang terbalik dan vintage Yogya yang terdiri dari gebyok dan ornamen lawas lainnya," ucap Femil.
Femil mengungkapkan rumah terbalik juga akan dibuka di Bandung pada September atau Oktober mendatang. Ia mengatakan rumah terbalik Jogja dibuka mulai pukul 10.00 sampai 19.00 WIB. Harga tiket masuk di rumah terbalik Yogya sebesar Rp 80.000 untuk dewasa dan Rp 40.000 untuk anak-anak dengan tinggi di bawah 120 sentimeter.