Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu), A.M. Fachir mengatakan pemerintah menyiapkan strategi untuk mencegah dan menghalangi pendanaan kelompok terorisme. Apalagi, ia menambahkan, pencegahan dan penghentian pendanaan kelompok teror saat ini telah menjadi tanggung jawab global.
Pernyataan tersebut disampaikan Fachir saat menghadiri 2ndCounter-Terrorism Financing (CTF) Summit di Nusa Dua Bali pada 8-11 Agustus 2016. "Disadari bahwa aksi terorisme menggunakan pendanaan, dan sudah menjadi kewajiban komunitas internasional untuk mencegahnya," sebut Fachir dalam keterangan pers kepada Liputan6.com.
"Salah satu upaya terpadu yang harus dilakukan adalah mendorong penguatan strategi penanggulangan pendanaan terorisme di kawasan, antara lain melalui mekanisme Regional Risk Assessment, penguatan kerja sama antar Financial Intelligence Unit, dan mengembangkan sarana edukatif untuk meningkatkan kesadaran seluruh pemangku kepentingan terkait risiko pendanaan terorisme," sambung dia.
Fachir menjelaskan, upaya-upaya tersebut sudah dilakukan Kemlu. Bahkan, agar tindakan ini bisa berjalan lebih lancar lagi, Kemlu telah menggandeng instansi terkait termasuk PPATK.
"Kemlu bersama PPATK selama ini telah berperan aktif dalam berbagai forum melalui upaya diplomasi untuk memenuhi rekomendasi Financial Action Task Force (FATF) yang berujung pada dikeluarkannya Indonesia dari daftar negara yang memiliki risiko pendanaan terorisme pada 2015," jelasnya.
Dikeluarkannya Indonesia dari daftar tersebut telah meningkatkan profil perbankan dan rating investasi Indonesia. "Karena itu, Kemlu akan terus mendorong penguatan kerja sama internasional terkait pencegahan pendanaan terorisme, baik di tingkat regional maupun global," paparnya.
Ministerial Address yang disampaikannya pada 2ndCounter-Terrorism Financing (CTF) Summit, di Nusa Dua, Bali, diselenggarakan pada 8-11 Agustus 2016.
Pertemuan digelar atas kerja sama Pemerintah Indonesia dan Australia untuk mensinergikan upaya-upaya yang dapat dilakukan kawasan Asia Pasifik terkait pencegahan pendanaan terorisme. Pertemuan diikuti 35 negara dan dua organisasi internasional termasuk perwakilan PBB.
Indonesia Siapkan Cara Hadang Pendanaan Kelompok Terorisme Global
Pendanaan terorisme telah menjadi tanggung jawab global. Pemerintah Indonesia menyiapkan strategi untuk menghentikan aliran dana teroris.
diperbarui 10 Agu 2016, 18:29 WIBIlustrasi Teroris (Liputan6.com/M.Iqbal)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jelang Natal, Harga Bahan Pokok di Tangerang Mulai Merangkak Naik
350 Quote Sukses untuk Memotivasi dan Menginspirasi
12 Makanan Khas Nias yang Menggoda, Citarasa Autentik dari Pulau Eksotis
Mengenal Ciri Asuransi Syariah: Prinsip dan Karakteristik Utamanya
Apa Itu Naif: Memahami Makna dan Dampaknya dalam Kehidupan
Polisi Tangkap Pelaku Pemerasan Sopir Truk di Jalinsum Way Kanan Usai Viral di Medsos
IPO, Brigit Biofarmaka Lepas 28,33 Persen Saham ke Publik
Inovasi Terbaru Anak Bangsa, Bikin Produksi CPO Indonesia Melejit
VIDEO: Prabowo Curhat, Sering Diejek dan Difitnah
Naskah Khutbah Jumat: 3 Persiapan Terbaik sebelum Kematian Tiba
Ceramide untuk Apa: Manfaat dan Cara Penggunaan untuk Kesehatan Kulit
Rahasia Karisma yang Membuatmu Tidak Lagi Diremehkan, Terapkan Sikap Ini Dalam Keseharian