Liputan6.com, Rio de Janeiro - Pembukaan Olimpiade Rio 2016 menyampaikan sejumlah pesan 'hijau' pada penduduk Bumi. Tentang pentingnya pelestarian Hutan Amazon, kewajiban untuk memelihara lingkungan di satu-satunya planet yang jadi tempat tinggal kita, juga dampak pemanasan global yang bisa saja fatal.
Namun, apa yang terjadi di Maria Lenk Aquatics Centre tak ada kaitannya dengan itu. Pada Selasa 9 Agustus 2016, ada hal yang aneh di lokasi penyelenggaraan ajang loncat indah Olimpiade 2016 itu.
Air dalam kolam di mana atlet loncat indah sinkronisasi 10 meter mempertunjukkan kebolehannya tiba-tiba berubah warna, dari biru -- yang semestinya -- jadi hijau.
Baca Juga
Advertisement
Spekulasi pun merebak. Ada yang mengira, warna air kolam sengaja dibuat kehijauan untuk meniru warna dominan bendera Brasil.
Lainnya menuduh, panitia lalai membubuhkan zat klorin untuk merawat kolam sehingga lumut tumbuh subur di dalamnya.
Jadi, mana yang benar?
Panitia lokal Olimpiade Rio atau Rio 2016 Local Organizing Committee mengungkapkan, rona hijau pada air kolam disebabkan perkembangbiakan alga yang disebabkan cuaca panas dan kurangnya angin di lokasi perlombaan.
Dalam pernyataan yang dirilis untuk media, komite menekankan bahwa air dalam kolam telah diuji dan hasilnya, tak ada risiko yang mengancam para atlet.
Pihak panitia menambahkan, kolam tersebut akan kembali normal pada Rabu waktu setempat.
Meski penyebabnya sudah diumumkan, pertanyaan lain masih menggantung. Mengapa kolam lain yang ada di dekatnya terlihat normal? Airnya bahkan berkilau kebiruan, memantulkan warna keramik dan birunya langit.
Peloncat indah Inggris, Tom Daley, yang meraih medali perunggu sempat mengutarakan kebingungannya soal warna dua kolam yang sungguh kontras.
"Hmmm...ada apa?!," tulis dia dalam akun Twitternya, @TomDaley1994.
Sementara itu, David Boudia, peloncat indah Amerika Serikat yang meraih perak Senin lalu bertanya-tanya, jangan-jangan peringatan Hari Santo Patrick dirayakan lebih awal dari jadwal.
Secara terpisah, duo peraih medali perunggu Meaghan Benfeito dan Roseline Filion dari Kanada mengaku mencoba menahan tawa ketika menyaksikan air itu dari menara setinggi 10 meter.
Menurut mereka, warna hijau itu justru membantu karena kontras dengan langit yang biru. "Asalkan kita tidak membuka mulut di dalam air. Siapa tahu?," kata Benfeito.
Menghebohkan
Tak menunggu waktu lama bagi para netizen untuk mengomentari keanehan tersebut. Beberapa menuangkan imajinasinya dalam bentuk meme.
"Menanti Shrek keluar dari rawa-rawa," tulis pengguna Twitter, Grant.
Lainnya memajang gambar Kermit, si kodok hijau dalam Sesame Street di kolam loncat indah Olimpiade Rio.
"Tak mudah menjadi hijau," tulis pengguna Twitter, Lucy Knight.