Liputan6.com, Jakarta- Masyarakat dunia kini tengah diserbu serangkaian berita gencar terkait penyebaran virus Zika yang kabarnya sudah merajalela hingga wilayah Amerika Serikat.
Baca Juga
Advertisement
Meski kekhawatiran sangat tinggi, sejumlah ilmuwan dari berbagai institusi pendidikan terkemuka di dunia menegaskan bahwa setiap individu harus senantiasa menerapkan pikiran yang positif dan optimis karena mereka tidak akan pernah berhenti berjuang untuk menemukan solusi pengobatan bagi individu yang terinfeksi Zika.
Kegigihan para ilmuwan yang sebagian besar berasal dari Harvard Beth Israel Hospital dan Walter Reed Army Institute of Research pun akhirnya membuahkan hasil.
Seperti diberitakan di laman situs NBC News, Kamis (11/8/2016), para ilmuwan berhasil menciptakan sebuah vaksin yang terbukti efektif memerangi virus Zika dalam tubuh penderita.
Vaksin tersebut terbukti efektif saat diuji coba pada kera dan tidak menutup kemungkinan untuk para penderita manusia mendapatkan hasil serupa.
Tiga vaksin tersebut terbukti ampuh melawan virus Zika pada kedua hewan yang dijadikan bahan uji coba. Vaksin yang dinamakan ZPIV itu dibuat dengan partikel virus yang sudah mati sebagai salah satu kandungan utamanya.
“Hasilnya sangat memuaskan!” ungkap Dan Barouch, salah seorang profesor bidang pengobatan di Beth Israel Deaconess Medical Center, Harvard University, Amerika Serikat.
“Penemuan terbaru kami bisa menjadi motivasi untuk penderita manusia di seluruh belahan dunia agar tetap optimis dan untuk kami terus berjuang membuatnya sebaik dan seefektif mungkin untuk nantinya digunakan pada manusia,” lanjutnya.
“Untungnya, vaksin ini tidak terlalu sulit untuk diracik. Oleh karena itu, kami yakin bisa menciptakannya kembali dalam jumlah banyak,” Seorang dokter merangkap tentara bernama Nelson Michael menambahkan.
Pembuatan hingga wacana uji vaksin pada manusia
Untuk membuat vaksin tersebut, para ilmuwan membunuh virus terlebih dahulu dengan bahan kimia tertentu. Nantinya, yang tersisa dalam tubuh adalah zat protein.
Pasalnya, zat protein tersebut dijadikan target untuk vaksin serang. Vaksin kemudian mengeluarkan zat antibodi yang nantinya akan melekatkan diri pada partikel virus Zika dan menghancurkannya hingga tidak ada lagi yang tersisa.
Setelah dicek urine dan darahnya empat minggu pasca uji coba, 16 kera yang sebelumnya merupakan penderita virus Zika, terbukti bebas dari penyakit tersebut.
Para ilmuwan diketahui telah meracik tiga jenis vaksin yang berbeda untuk digunakan dalam sesi uji coba pada hewan. Tidak hanya pada kera saja, uji coba mereka juga berhasil pada tikus.
Uji coba vaksin anti virus Zika pada manusia akan dilakukan untuk pertama kalinya pada bulan Oktober nanti. Para ilmuwan dikabarkan akan bekerja sama dengan pihak perusahaan farmasi pembuat vaksin terbesar di dunia, Sanofi Pasteur, dalam upaya pengujian kali ini.
Advertisement