Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku ingin banyak belajar dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini soal pengelolaan kota. Ahok mengakui kondisi trotoar di Surabaya jauh lebih manusiawi dibandingkan dengan trotoar di Ibu Kota Jakarta.
"Memang, memang. Makanya kita mau belajar dari Bu Risma," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Advertisement
Meski begitu, Ahok mengingatkan bahwa Kota Surabaya tidak sebesar Jakarta. "Jakarta beda banget sama Surabaya, Surabaya trotoarnya sudah rapi, Jakarta kok belum? Nah, itu yang sehat (pembandingan antar cagub). Kita akan jelaskan kepada masyarakat, Surabaya itu cuma Jakarta Selatan. Gitu, loh," ujar Ahok.
Menurut Ahok, Risma membutuhkan waktu lama untuk menyulap Surabaya menjadi kota yang rapi seperti saat ini.
"Bu Risma menata itu butuh tahun yang lama. Bu Risma kebetulan dari kepala dinas taman, lalu Bappeda, bisa anggarin, lalu wali kota, lalu wali kota lima tahun, itu sudah di atas 10 tahun itu," kata Ahok.
Ahok pun meminta waktu untuk membenahi trotoar di Ibu Kota. Sebab, trotoar Jakarta sepanjang 2.700 kilometer sama dengan jarak pulang balik Jakarta-Surabaya dan Surabaya-Jakarta.
"Makanya saya katakan di Jakarta, ada 2.700 kilometer trotoar yang harus total kita bangun. Kasih saya waktu. Saya beresin. Sekarang beberapa prototipe kita punya," pungkas Ahok.