Perut Bengkak, Model Lingerie Ini Tak Bisa Punya Anak?

Model lingerie, Shorntay Allen, terlihat bengkak di bagian perutnya.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 12 Agu 2016, 10:00 WIB
Shorntay Allen, model lingerie yang menderita firoid (foto: Mirror.co.uk)

Liputan6.com, London - Model lingerie, Shorntay Allen, terlihat bengkak di bagian perutnya. Asisten pribadinya pun menyalahkan dirinya karena terlalu banyak makan hingga kembung dan membesar layaknya wanita hamil.

Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata Allen, memiliki fibroid-pertumbuhan tumor jinak di lapisan rahimnya- membuatnya terlihat seperti hamil empat bulan. Pada September 2014 lalu, ia tertegun saat dokter menyatakan fibroidnya sudah sebesar buah anggur.

Model berusia 31 tahun asal London ini pun hancur hatinya saat dokter mengatakan kalau dirinya harus menjalani histerektomi-yang berarti ia tak bisa memiliki anak, dan membawanya menopause dini, dilansir laman Dailymail, Jumat (12/8/2016).

Begini kondisi perut Shorntay Allen, model lingerie sebelum operasi (foto: Mirror.co.uk)

Tapi untungnya, ia bisa menjalani operasi miomektomi-operasi yang dilakukan untuk mengangkat tumor jinak, di mana fibroid diangkat dari rahim. "Ketika saya diberitahu memiliki tumor, saya hanya mengatakan oke, tanpa memberitahu siapapun. Ketika sendiri, saya baru benar-benar marah tapi saya tak ingin membuat keluarga khawatir. Kejutan besar ketika dokter bicara tentang dampak tumor tersebut, dan membuat saya takut," terangnya.

"Saya khawatir mereka menggunakan histerektomi, karena saya masih muda, 29 tahun saat itu. Saya ingin punya anak, saya benar-benar khawatir, apakah saya baik-baik saja atau tidak," lanjutnya.

Setelah operasi pembengkakan di perut selesai, dua bulan kemudian ia pun percaya diri untuk ikut kompetisi model lingerie. Allen pun masuk dalam 10 besar, dan tengah menunggu pengumuman pemenangnya.

Ini tumor jinak yang berhasil dikeluarkan dari rahim Shorntay Allen, model lingerie asal London (foto: Mirror.co.uk)

Dikabarkan, 40 persen dari wanita mengalami fibroid, dan itu sering terjadi antara usia 30 dan 50 tahun. Penyebabnya belum diketahui dengan pasti, tetapi terkait dengan hormon wanita estrogen dan progesteron yang berada di tingkat tertinggi selama bertahun-tahun reproduksi.

Setelah menopause, fibroid sering menyusut, dan gejala meringan atau hilang. Beberapa wanita tidak mengalami gejala, tetapi ada juga yang merasakan sakit saat haid, nyeri di perut, punggung, dan sering ke toilet.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya