Top 3: Alasan Palestina Tak Ada di Google Maps

Isu seputar Palestina dan Google Maps masih menjadi isu hangat.

oleh M Hidayat diperbarui 12 Agu 2016, 10:00 WIB
Warga Palestina melambaikan bendera nasional mereka saat menunggu live-screening pidato Presiden Mahmud Abbas sebelum pengibaran bendera Palestina di markas besar PPB di New York, Rabu (30/9/2015). (AFP PHOTO/ABBAS Momani)

Liputan6.com, Jakarta - Isu seputar Palestina dan Google Maps, masih menjadi isu hangat. Terakhir, artikel yang mengulas alasan mengapa Palestina tidak ada di Google Maps, merupakan artikel terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com edisi Kamis (11/8/2016).

Dua artikel lainnya yang turut menyedot perhatian pembaca adalah artikel mengenai penumpang Uber yang "ditodong" tarif lebih dari setengah juta rupiah dan artikel tentang cara menggunakan tool baru di Pokemon Go yaitu Sightings.

Untuk lebih lengkapnya, simak Top 3 Tekno Liputan6.com berikut ini.

1. Ini Alasan Palestina Tak Ada di Google Maps

Foto dok. Liputan6.com

Diwartakan sebelumnya, netizen dunia sempat dibuat berang oleh tindakan Google. Raksasa mesin pencari itu disebut telah menghapus nama Palestina dari layanan petanya, Google Maps.

Menanggapi hal tersebut, Google menyebut memang sejak awal label Palestina tak ada di layanan petanya. Di samping itu, memang ada masalah yang menyebabkan Jalur Gaza dan Tepi Barat menghilang.

"Tidak pernah ada nama Palestina di Google Maps. Akan tetapi, kami juga menemukan ada bug yang menghilangkan label Jalur Gaza dan Tepi Barat," ujar juru bicara Google seperti dikutip dari laman Engadget, Kamis (11/8/2016).

Selanjutnya baca di sini

2. Penumpang Uber Geram, Kokas-Setiabudi 'Ditodong' Rp 595.000

Uber (theverge.com)

Seorang pria sekaligus pelanggan Uber dengan akun Twitter @DollySW diharuskan membayar tagihan lebih dari yang seharusnya.

Saat pesan Uber dan melakukan perjalanan dari Mal Kota Kasablanka menuju Setiabudi, ia harus berhadapan dengan driver Uber "nakal".

Dari kicauannya di Twitter, Dolly mengungkapkan kalau si sopir Uber tidak mengakhiri perjalanan (end-trip) di aplikasi setelah dirinya sampai di tempat tujuan.

Ketika dihubungi Tekno Liputan6.com, pria yang bernama Dolly Surya ini menuturkan kalau kejadian tersebut terjadi pada Selasa (9/8/2016) sekitar pukul 22.00 malam.

"Saya pesan Uber dari Mal Kota Kasablanka dengan tujuan Setiabudi, setibanya di tujuan saya turun seperti biasanya. Saat pagi hari lagi jalan ke kantor, saya dapat notifikasi kalau perjalanan terakhir saya sudah selesai dan berbiaya Rp 595 ribu," ucapnya.

Selanjutnya baca di sini

3. Cara Bermain Pokemon Go: Bagaimana Gunakan Tool Baru Sightings

Bermain Pokemon Go (Liputan6.com/Iskandar)

Niantic Labs baru saja merilis update Pokemon Go bagi pengguna iOS dan Android. Selain menampilkan berbagai perbaikan bug, pengembang berbasis di San Francisco, California ini memperkenalkan tool baru bernama Sightings.

Menggantikan tracking tool yang berfungsi berdasarkan jejak kaki, tool baru di Pokemon Go ini menggantikan jumlah jejak kaki (satu, dua, dan tiga) dengan tampilan rumput di belakang Pokemon yang lokasinya dekat dengan pemain.

Walau begitu, bagaimana mengetahui di mana lokasi Pokemon secara tepat hingga saat ini masih terbilang cukup membingungkan. Untuk bantu kamu, tim Tekno Liputan6.com akan mencoba memberi gambaran tentang fitur baru bernama Sightings ini.

Selanjutnya baca di sini

(Why)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya