Liputan6.com, Yerevan - Atlet angkat besi Armenia, Andranik Karapetyan, masih dalam perawatan usai mengalami cedera saat turun di kelas 77 kg pada Olimpiade 2016, Kamis (11/8/2016). Hingga saat ini, dokter masih terus memantau kondisi lifter berusia 20 tahun tersebut.
Seperti dilansir kantor berita Armenia, Armenpress, kondisi Karapetyan tidak separah yang terlihat. Menurut Komite Olimpiade Armenia, meski cedera yang dialami Karapetyan terlihat mengerikan, tidak ada tulang yang retak akibat insiden tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi peraih emas Kejuaraan Eropa tersebut relatif baik. Dia dirawat di Rumah Sakit Barra Vitoria, Rio De Janeiro, Brasil. Pemeriksaan lanjutan seputar serat otot, tendon, dan jaringan lainnya rencananya akan dilakukan di Yerevan, ibu kota Armenia.
Kecelakaan fatal yang menimpa Karapetyan kemarin terjadi saat dia berusaha melakukan angkatan clean n jerk seberat 195 kg. Saat hendak mengangkat beban dari bahunya, tangan Karapetyan malah melintir dan membuatnya tidak bisa melanjutkan lomba.
Penonton yang menyaksikan kejadian itu tampak kaget dan sebagian bahkan memalingkan wajah. Emas kelas 77 kg akhirnya jatuh ke tangan lifter Tiongkok, Lu Xiaojun. Sedangkan perak dan perunggu direbut oleh Mohamed Ihab Youssef (Mesir).
Ini bukan kecelakaan fatal pertama yang menimpa atlet di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Sebelumnya, atlet asal Prancis juga mengalami patah tulang saat mengikuti lomba senam artistik. Musibah itu juga membuat penonton yang hadir merinding.
(Simak berita lengkap: 3 Kecelakaan Horor Olimpiade 2016 yang Bikin Merinding)