Liputan6.com, Caracas - Kolombia dan Venezuela telah sepakat untuk sebagian membuka kembali perbatasan mereka. Langkah itu dilakukan hampir setahun setelah ditutup.
Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos dan rekannya Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan bahwa perbatasan akan dibuka pada Sabtu 13 Juli 2016.
Advertisement
Selama tahap pembukaan pertama ini, hanya pejalan kaki yang akan diizinkan untuk menyeberang di lima tempat di perbatasan sepanjang 2.200 km (1.370 mil).
"Lima penyeberangan akan buka setiap hari pukul 08.00-20.00 waktu setempat," kata kedua presiden seperti dikutip dari BBC, Jumat (12/8/2016).
Kolombia dan Venezuela juga sepakat bekerja sama untuk membuka kembali perbatasan itu secara penuh. Mereka mengatakan yang paling dibutuhkan saat ini adalah mencapai perjanjian terpisah pada keamanan, perdagangan dan energi.
Maduro menutup perbatasan dengan alasan keamanan. Banyak warga Kolombia diusir, dan perdagangan bilateral di antara keduanya berantakan setelah itu.
Maduro memerintahkan perbatasan ditutup pada Agustus 2015, setelah mantan paramiliter Kolombia menyerang sebuah patroli militer Venezuela dan melukai tiga tentara.
Pada Juli 2016, Venezuela dua kali membuka perbatasan untuk memungkinkan orang untuk menyeberang ke toko guna membeli bahan pokok dan obat-obatan. Hampir 200.000 orang masuk ke Kolombia.
Banyak barang-barang kebutuhan dasar langka di Venezuela karena krisis ekonomi yang parah di negeri itu. Venezuela menderita kekurangan berat selama berbulan-bulan akibat jatuhnya harga minyak yang sumber utama negara pendapatan.