VIDEO: Ahok Tak Bermaksud Mengecilkan Risma, Apalagi Menyakiti

Ahok kaget pernyataannya soal luas Surabaya sama dengan Jakarta Selatan dinilai menyinggung warga Surabaya.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Agu 2016, 15:02 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menerima kunjungan pemain dan kru film 3 Srikandi, Jakarta, Selasa (19/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Dituding menyinggung warga Surabaya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau biasa disapa Ahok melunak. Ahok mengklarifikasi maksud pernyataannya di Balai Kota Jakarta, Jumat pagi.

"Saya kan petahana, jadi bukan saya mau mengecilkan Ibu Risma, apalagi mau menyakiti orang Surabaya," ujar Ahok.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Jumat (12/8/2016), perang verbal bak berbalas pantun pun terjadi antara Walikota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Risma dan Ahok saling sindir soal prestasi masing-masing.

Ahok kaget pernyataannya soal luas Surabaya sama dengan Jakarta Selatan dinilai menyinggung warga Surabaya. Ahok meminta Risma santai menanggapi hal ini.

"Maksud saya jangan ngomporin orang Surabaya dong. Saya enggak mau lihat. Waktu saya komentar ngancurin Kalijodo, Ibu Risma kan kritik saya habis, kamu (wartawan) baca beritanya semua, ada enggak orang Jakarta marah atau saya marah, enggak. Saya cuma anggap kalau dikritik ya saya belajar," jelas Ahok. 

Risma memaparkan data otentik luas wilayah Jakarta dan Surabaya di ruang kerjanya, Kamis kemarin 11 Agustus 2016. Risma ambil sikap karena tersinggung atas pernyataan Ahok yang seolah menujukkan Risma berhasil karena Surabaya hanya seluas Jakarta Selatan.

"Kalau lama-lama seolah-olah Surabaya terus ini, Surabaya salah apa. Kami salah apa sama Pak Ahok? Saya lagi, itu orang sombong. Kalau gitu saya enggak mau seperti itu. Sayang aku endak ngerti aku itu lho. Teman-teman tahu kan jawabnya itu selalu terus bahwa kalau boleh milih, aku pilih di Surabaya. Karena aku, enggak ada sama sekali aku, kok kenapa nyerang-nyerang terus ke kami. Ini kalau orang Surabaya marah, ini bisa gawat ini. Makanya saya harus sampaikan ini, gitu," kata Risma.

Meski rekomendasi PDI Perjuangan mencalonkan Risma menjadi gubernur DKI Jakarta belum jelas, figur Risma dinilai sepadan untuk berhadapan dengan Ahok untuk menduduki kursi orang nomor satu di Balai Kota DKI Jakarta.

Lantas siapakah yang akan bertarung untuk menjadi pemimpin Ibu Kota? Kita nantikan bersama di Pilkada 2017 mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya