Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu, Monica Mares (36) dan anaknya, Caleb Peterson (19) dari Clovis, New Mexico rela masuk penjara demi mempertahankan hubungan terlarang. Keduanya saling jatuh cinta dan kerap berhubungan seksual sedarah (incest) atau Genetic Sexual Attraction (GSA).
Pada sebuah wawancara, pasangan ini bahkan mengatakan bersedia mempertaruhkan segalanya untuk bersama. Mereka juga tidak ragu untuk mengumbar kemesraan seperti berciuman di depan publik. Keduanya berharap, apa yang mereka lakukan bisa meningkatkan kesadaran mengenai incest.
Advertisement
Mares, seperti dimuat Dailymail, Jumat (12/8/2016), merupakan ibu dari sembilan anak. Dia telah melahirkan Peterson saat berusia 16 tahun. Karena usia muda dan ketidaksiapan materi, putranya ini langsung diadopsi.
Kemudian melalui media sosial Facebook, ibu dan anak ini akhirnya bertemu. Keduanya menjalin hubungan baik hingga memutuskan untuk bertemu.
Hanya selang seminggu, keduanya langsung merasa hubungan mereka bukan sekadar cinta biasa. Mereka pun melakukan hubungan seksual. "Dia adalah cinta dalam hidupku dan aku tidak ingin kehilangan dia lagi. Anak-anakku mencintainya, tapi keluarga tentu menolaknya. Tapi tidak ada yang bisa memisahkan kami meskipun di pengadilan, atau penjara, tidak ada," kata Mares.
Begitupun dengan Peterson, dia mengatakan akan terus bersama ibunya. Bahkan setelah keluar penjara, dia akan tinggal bersama ibunya. Ancaman untuk menyerahkan hak anak pun siap dilanggar pasangan ini.
"Rasanya seperti aku bertemu seseorang yang baru dalam hidup saya dan saya jatuh cinta dengan dia," ungkap Peterson.
Dalam hukum setempat, incest dianggap melanggar undang-undang. Meski kasus ini merupakan tindak kriminal, namun jika pasangan ini bersatu kembali setelah hukuman mereka, maka mereka akan dimintai pertanggungjawaban.
Incest dalam medis, memiliki dampak kesehatan yang cukup berbahaya. Bukan hanya bisa memicu gangguan fisik seperti kelainan fisik, gangguan intelektual, nyeri vagina, tapi juga mengarah pada gangguan mental.