Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta kepada PT PLN (Persero) untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). Hanya saja, Rini menegaskan akuisisi tersebut tidak untuk seluruh saham. Dengan demikian Pertamina dan PGN hanya berbagi saham demi mendukung kelancaran bisnis keduanya yang saling bersinergi.
"Karena satu ada kekuatannya untuk mengebor, yang satu memang listrik, transmisi, marketing listrik itu semua ada PLN. Jadi 50:50, exactly," kata Rini di kantornya, Jumat (12/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Pemerintah saat ini terus meningkatkan produksi dan penggunaan energi baru terbarukan, dimana tenaga panas bumi menjadi salah satunya. Untuk itu dengan disinergikan kedua perusahaan akan mempercepat program pemerintah itu. "Karena itu saya menekankan supaya lebih cepat pengembangannya," tegas Rini.
PLN (Persero) mendapatkan tugas dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Sebelumnya Direktur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan, penugasan tersebut diutarakan Rini sejak dua minggu lalu, setelah melakukan pertemuan dengan jajaran PLN, Pertamina dan PGE.
"Itu dari kementerian BUMN. Kami bertemu bersama-sama. Bu rini dengan Dirut PLN, Dirut Pertamina dan Dirut PGE. Dua minggu lalu," kata Sofyan di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Menurut Sofyan, penugasan tersebut sudah pasti. Sebab sesuai dengan arahan Menteri Rini, proses akuisisi harus dilakukan dengan cepat.
Terkait dana akuisisi, saat ini PLN sedang mencari sumbernya. Demikian pula perihal besaran dana akuisisi, Sofyan mengaku belum bisa menyebutkan. "Lebih cepat lebih baik. Itu memang penugasan. Cari ada (dana). Kan kami punya kesempatan cari pinjaman masih besar," tutur dia. (Yas/Gdn)