Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 76 karyawan Samsung dikabarkan meninggal dunia. Menurut sebuah laporan, mereka meninggal karena kontak dengan bahan-bahan kimia berbahaya. Meski begitu, tak diketahui rentang waktu kejadian ini.
Berdasarkan informasi yang Tekno Liputan6.com kutip dari BBC, Sabtu (13/8/2016), sebanyak 200 orang karyawan tertular penyakit serius, termasuk kanker. Informasi ini pertama ditemukan oleh The Associated Press.
Meski begitu, selama ini Samsung mengklaim, keselamatan pekerjanya merupakan prioritas nomor satu bagi perusahaan.
Baca Juga
Advertisement
Keluarga korban menuduh Samsung merahasiakan informasi, sementara itu pihak berwenang Korea Selatan pun terkesan membiarkan hal ini.
"Kami harus tetap menjaga kerahasiaan klien kami," ujar Yang Won-baek dari Korea Occupational Safety and Health Agency seperti dikutip dari The Associated Press.
Berdasarkan hukum Korea Selatan, perusahaan tak diharuskan mengungkap informasi karena termasuk dalam rahasia dagang.
Hal ini menyulitkan bagi para korban lantaran untuk memperoleh kompensasi, keluarga korban harus memiliki data lengkap mengenai penyebab kematian.
The Associated Press menuliskan, Samsung pernah menuliskan sebuah permohonan kepada pemerintah untuk tak mengungkapkan secara detail mengenai level bahan kimia yang ada pada pabrik.
Dalam suratnya, disebutkan, hal ini ditakutkan bakal membuat kesenjangan teknologi antara Samsung dan rivalnya bakal berkurang serta menurunkan daya saing Samsung.
The Associated Press mengungkap, Samsung merupakan perusahaan Korea Selatan terbesar. Sekitar 100.000 orang bekerja untuk Samsung. Perusahaan ini juga mempekerjakan lebih dari 45.000 orang di departemen semikonduktor dan LCD.
Selain itu, terungkap juga, lembaga keselamatan kerja bernama Banolim mencatat, lebih dari 200 kasus penyakit serius seperti leukimia, lupus, lymphoma dan lain-lain ditemukan pada pekerja semikonduktor dan LCD Samsung. 76 orang di antaranya meninggal dunia dan kebanyakan berusia 20-30 tahun.
(Tin/Ysl)