Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengakui dana Bantuan Sosial (Bansos) yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH) belum bisa dirasakan masyarakat yang tinggal di daerah atau wilayah perbatasan.
Menurut Khofifah ada beberapa persoalan yang menjadikan bansos PKH tidak sampai. Pertama adalah persoalan kesiapan pendamping atau tim verifikasi di wilayah tersebut.
"Daerah perbatasan kita lihat kemampuan dulu pendampingannya, kita lihat proses wawancara seluruh Indonesia secara serentak. Tapi ada empat daerah yang ternyata kita undur karena kesiapan pendamping dan psikolog yang akan lakukan interview. Dan akan kita lakukan besok Senin," kata Khofifah kepada Liputan6.com di Pangkal Pinang, Bangka Belitung, Jumat, 12 Agustus 2016.
Dia melanjutkan, empat wilayah tersebut adalah Papua,Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara. Lantas Khofifah menjanjikan dana Bansos PKH secepatnya akan dirasakan oleh empat warga di wilayah tersebut. Total ada 42 kabupaten dan kota yang belum merasakan dana Bansos PKH.
"(Wilayah) perbatasan, ya PKH kemungkinan Desember. Karena itu masuk perluasan. Ya per November atau Desember nanti pencairannya seluruh kabupaten kota sudah. Saat ini 42 kabupaten kota yang belum," beber khofifah.
Terakhir Khofifah menjelaskan, untuk 2016, ada Rp 8,9 triliun dana bansos PKH yang siap dibagikan. Sebagian dana itu juga sudah sampai. Khusus untuk empat wilayah yang belum, kemungkinan besar akan dibagikan saat pencairan Bansos PKH tahap keempat.
"Total dana PKH tahun ini Rp 8,9 triliun. Tapi nanti pada pencairan yang keempat Insya Allah yang belum akan ter-cover semua. Dana total PKH ialah Rp 1,2 juta setahun dan dibagikan empat kali secara bertahap," Khofifah menandaskan.
Advertisement