3 Pahlawan Nasional Ini Meninggal karena Sakit

Meski sebagian besar pahlawan gugur di medan perang, namun ada beberapa Pahlawan Nasional yang meninggal karena sakit

oleh Fitri Syarifah diperbarui 13 Agu 2016, 12:00 WIB
Jenderal Soedirman

Liputan6.com, Jakarta Meski sebagian besar pahlawan gugur di medan perang, namun ada beberapa Pahlawan Nasional yang meninggal karena sakit. Ada yang mengalami sakit ginjal, paru-paru hingga preaklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan). Siapa saja mereka? berikut ulasannya, seperti kami kutip dari berbagai sumber:

1. Soekarno

Penyakit utama mendiang mantan Presiden ini adalah hipertensi atau darah tinggi yang dipengaruhi ginjalnya yang sudah tidak berfungsi maksimal. Ginjal kiri Soekarno juga sudah tidak berfungsi sama sekali, sedangkan fungsi ginjal kanan tinggal 25 persen. Selain itu, ada penyempitan pembuluh darah jantung, pembesaran otot jantung, dan gejala gagal jantung. Komplikasi penyakit inilah yang menyebabkan tubuh Soekarno terus membengkak. Namun Soekarno menolak upaya transplantasi ginjal.

Dia juga mengalami radang sendi di bagian tangan dan pinggulnya. Secara psikis, Soekarno mengalami depresi berat, sulit tidur dan pelupa. Pada Minggu 21 Juni 1970, Soekarno dinyatakan meninggal dunia.

2. RA Kartini

Di usia 25 tahun, Pahlawan Nasional ini meninggal pada 17 September 1904 setelah melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Dia mengalami preeklampsia, suatu kondisi ketika terjadi kenaikan tekanan darah pada saat kehamilan, persalinan, atau nifas. Di Indonesia sendiri kondisi ini jadi salah satu penyebab kematian pada ibu setelah pendarahan. Dari total kasus preeklampsia yang ada, sekitar 10-20 persen itu terjadi karena kelainan.

3. Jenderal Soedirman

Jenderal besar Soedirman menghembuskan napas terakhir pada 29 Januari 1950 karena komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya.Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis yang ditularkan melalui udara, dari satu orang ke orang lainnya, biasanya melalui percikan dahak seseorang yang telah mengidap TB. Ketika bakteri TB masuk ke dalam tubuh, maka bakteri tersebut bersifat tidak aktif untuk beberapa waktu, sebelum kemudian menyebabkan gejala-gejala TB.Bakteri tersebut akan menyerang paru-paru dan menyebabkan penderita mengalami batuk berdahak secara terus menerus, biasanya selama lebih dari tiga minggu. Bahkan kadang-kadang, pengidap TB juga akan mengalami batuk berdarah. Pengidap TB juga akan cenderung cepat merasa lelah, kehilangan nafsu makan, berkeringat di malam hari, dan mengalami demam tinggi.

 

 

***

EVENT SPESIAL PESTA BEAT LIVE STREAMING 8 KOTA

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya