Polri Targetkan Ada Titik Terang Kasus Freddy Budiman Pekan Depan

Untuk mempercepat pencarian fakta, tim Polri terus berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

oleh Audrey Santoso diperbarui 14 Agu 2016, 15:23 WIB
Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar saat rilis di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (22/4). Sebelum menjalani hukuman, Hartawan Aluwi melarikan diri ke Singapura. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri Irjen Boy Rafli Amar berharap tim pencari fakta dapat memecahkan misteri testimoni Freddy Budiman tentang keterlibatan anggotanya dalam bisnis narkotika.

Untuk mempercepat pencarian fakta, tim Polri terus berkoordinasi dengan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

"Nanti kita koordinasi dengan PPATK, mudah-mudahan minggu ini ada titik terang. Untuk melihat apakah benar adanya aliran dana dengan pihak-pihak tertentu, kita teliti lebih lanjut," kata Boy di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (14/8/2016).

Jika ternyata Polri harus menelan 'pil pahit' dengan adanya informasi aliran dana Freddy Budiman ke anggotanya dari PPATK, lanjut Boy, maka tim pencari fakta Polri akan meyelidiki harta kekayaan anggota yang terdeteksi namanya.

"Apabila ada bahan, kita akan lakukan penyelidikan untuk mengungkap adanya dugaan-dugaan sebagaimana testimoni Freddy Budiman," tegas Boy.

"Kalau ada (nama-nama polisi yang diduga terlibat bisnis narkoba Freddy) pasti ditelusuri. Follow the money," sambung Boy.

Ke Nusakambangan Hari Ini

Tim pencari fakta Polri mempercepat keberangkatan ke Lapas Batu Nusakambangan guna mengecek kebenaran testimoni Freddy Budiman soal keterlibatan aparat penegak hukum dalam bisnis narkobanya. Awalnya, tim berencana bertolak ke pulau kecil di Jawa Tengah itu besok Senin 15 Agustus 2016. Namun informasi terakhir, tim berangkat hari ini.

"Hari ini (tim pencari fakta) berencana ke Nusakambangan," kata Boy Rafli.

Salah satu data yang hendak diminta Polri dari Lapas Batu Nusakambangan adalah rekaman CCTV Freddy dengan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) Haris Azhar bertemu. Data lainnya adalah keterangan petugas lapas dan saksi mata lainnya.

"(Target kunjungan) Antara lain CCTV dan petugas lapas. Karena ini kan ada hal yang difasilitasi petugas lapas. Siapa saja waktu itu yang mengetahui peristiwa (pertemuan) ini, diketahui lebih jauh untuk memperkuat kebenaran perkataan Freddy kepada Haris," beber Boy.

Jika CCTV Lapas Batu ternyata merekam pertemuan Freddy dan Haris, Polri berencana meminjam rekaman tersebut untuk dianalisa "Apakah di situ kontennya ada gambar, atau hanya percakapan. Nanti kita cari tahu," pungkas Boy.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya