Persaingan Negara ASEAN di Olimpiade, Indonesia Tertinggal

Olimpiade 2016 yang digelar di Rio de Janeiro telah memasuki hari kesembilan.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 14 Agu 2016, 15:50 WIB
Lifter Indonesia, Eko Yuli Irawan berpose dengan medali perak di atas podium cabang olahraga angkat besi 62 KG selama Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Senin (8/8). Atlet Eko Yuli mempersembahkan medali perak bagi kontingen Indonesia. (GOH Chai Hin/AFP)

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Olimpiade 2016 yang digelar di Rio de Janeiro telah memasuki hari kesembilan. Persaingan antar kontingen untuk menjadi juara semakin memanas.

Khusus untuk negara-negara Asia Tenggara, Thailand menjadi yang terdepan. Negeri Gajah Putih sejauh ini sudah mengantongi dua emas, satu perak, dan satu perunggu.

Hebatnya empat medali Thailand disumbangkan melalui cabang angkat besi. Mereka pun bertengger di posisi ke-17 klasemen sementara Olimpiade 2016.

Posisi Thailand diikuti oleh Vietnam. Sejauh ini mereka sudah mengoleksi satu emas dan satu perak.

Menariknya kedua medali tersebut dipersembahkan oleh atlet menembak, Hoang Xuan Vinh. Kini Vietnam pun berada di posisi ke-30 klasemen.

Sementara negara tetangga, Singapura berada di posisi ke-39 klasemen. Mereka mengoleksi satu emas dari atlet renang, Joseph Schooling.

Indonesia sendiri hingga siang ini berada di posisi ke-46. Kontingen Merah Putih mengoleksi dua medali perak melalui angkat besi masing-masing dari Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan.

Dua negara lain yakni Malaysia dan Filipina mengikuti  di posisi ke-52. Kedua negara tersebut baru mengoleksi dua perak.

Namun Indonesia masih berpeluang menambah pundi-pundi medali. Pasalnya Tim Merah Putih masih punya wakil di cabang bulu tangkis, BMX, dan atletik.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya